"kamera mainan adiknya kok dibawa mas?" 3 biduan acara pengajian mulai menahan ketawa, menganggap saya cuma modus ketimbang jadi dokumentasi acara.
Jadi begini (ngudek teh), Senin 2/5 ~ Saya diberi mandat sebagai seksi dokumentasi di acara Pengajian Tabligh Akabar di Masjid Al Ijabah Gunungpati. Ketika saya mulai mengambil foto dengan Action Cam Xiaomi Yi, rasa aneh penuh tanya dan penasaran mulai nampak dari wajah para tamu undangan pengajian malam itu (backsound Nasidaria - Perdamaian).Saya foto mulai dari persiapan menata kursi, menata kardus snack, kadang saya juga merangkap jadi seksi lapangan angkat junjung meja, lalu acara inti ketika Kiyai H. Abdul Hamid Suyuti mulai berdakwah, sampai ahirnya ditutup dengan acara angkat junjung kursi (lagi).
Kenapa saya pakai "Kamera mainan" seperti yang dikatakan 3 biduan cantik tadi? Alasannya sederhana, yaitu saya tidak punya kamera DSLR. Kedua, budget tidak cukup bila harus sewa kamera yang bermoncong, belum lagi untuk biaya cetaknya. (ngemil arem-arem)
![]() |
Tabligh Akbar & Dakwah Islamiyah Gunungpati Mei 2016 |
Nah, karena saya motret pakai kamera anak TK warna Hijau dan bukan kamera besar bermoncong panjang, mulailah muncul komentar bernada sindiran praduga tak percaya dari para tamu yang hadir. 95% tamu yang hadir adalah Orang tua di atas 30 tahun, Berikut komentarnya:
"Wis opo durung, mas? kok rak kroso"3 biduan pasang pose unyu gigi berseri komplain, kenapa tidak ada lampu blitznya. Apa perlu ditapuk biar kerasa? tapuk dengan kasih sayang.
"kuwi jan jane leh moto tenanan opo rak tho?"2 orang simbah yang rada ngantuk merasa kurang puas kalau difoto pakai kamera mungil, biasanya difoto pakai kamera DSLR mocong putih sampai mata berkunang kunang.
"mundur maneh, nang! ben ketok kabeh!" 6 orang bapak bapak panitia minta foto di depan panggung dekor, mnyuruh saya mundur 5 meter supaya muat. Lensa lebar 165° Xiaomi Yi bahkan cukup untuk menampung 12 orang sekaligus walaupun jaraknya cuma 1 meter.
"kuwi kamera dolanan po? kok cilik men!" Pak Lurah Gunungpati meminta lihat hasil fotonya, kalau gak ganteng minta diulang.
Iya, bentuknya memang seperti kamera mainan anak-anak TK, mungkin juga karena pengaruh tidak pakai Waterproof yang membuat Pak Lurah dan pak camat pun berkomentar,"tenanan rak mas? kok koyok dolanan?"
Kemudian dengan bangga saya tunjukan hasil foto Kamera Action Xiomi Yi dari di layar handphone Xiaomi Mi4i, saya ajari cara pairing dengan handphone dan cara mengoperasikannya.
"wah kok iya ya? iso bening, apik, rak perlu ancang ancang adoh nek meh foto! gak kalah sama kamera DSLR bermoncong panjang!" Kemudian gayung pun bersambut, Pak Lurah mulai kepo tanya harga dan tempat belinya di mana.
Nah, berikut hasil jeprat jepret mawut saya selama hampir 3 minggu ini pakai Xiaomi Yi. Ditunggu Keripik pedesnya.