Quantcast
Channel: Slamet Riyadi
Viewing all 185 articles
Browse latest View live

Tips Melacak Kehilangan Handphone

$
0
0
Melacak Handphone Hilang
Apa yang akan kamu lakukan? kalau terbagun tengah malam dan tersadar, pintu kamar terbuka lebar, handphone beserta carger hilang dari colokannya? tapi motor dan laptop masih ditempat?.

Hal yang pertama saya lakukan adalah ucek-ucek mata, grepe-grepe handphone, nutup pintu lalu tidur lagi, dengan harapan esok pagi hape bakal balik lagi.

Kalau ternyata takdir menyatakan Handphone hilang, akan timbul satu pertanyaan susulan "Siapa yang mengambil?". JENG JENGGG!! Misalkan kita tinggal di kost atau rumah susun, dimana orang gampang keluar masuk kamar, Naluri dari otak reptil kita akan menuntun untuk mencurigai orang sekitar, terutama orang yang sering keluar masuk. betul gak?

Oke, takdir menyatakan handphone hilang dan sudah ada beberapa orang yang dicurigai, tapi bagaimana cara kita untuk mengetahui, melacak dan memastikan siapa penguntilnya?

Numpang curhat ya!
Jadi seminggu yang lalu handphone raib digondol maling, itupun juga karena keteledoran saya yang tidak menutup pintu. Alhamdulilah hape SEG502 yang tertukar yang hilang sudah balik dalam keadaan parah (sebelum ilang sudah parah sih), tapi gak separah ini. Memory diformat, semua data hilang, untung akun yang belum dilog out gak disalah gunakan.

Berikut trik yang saya lakukan untuk melacak dan menangkap malingnya. Tetapi tips ini berlaku jika hilangnya dirumah atau di kost, tersangkanya orang dekat, dengan kondisi hape aktif.

Pertama
Telfon si pencuri, dengan maksud bakal terjadi negosiasi, dan sipencuri insyaf kemudian mengembalikan handphone

Kedua
bila cara pertama gagal, Isi pulsa nomor handphone yang hilang tadi, isi pulsa 10ribu atau 20ribu dengan harapan pencuri tetap mengaktifkan nomor dan memakainya untuk telfon dan sms, dari sana kita bisa melacak catatan panggilan dan sms.

Ketiga
Setelah jangka waktu 12 jam atau dirasa nomor anda sudah dipakai sms dan telfon, Aktifkan nomor anda lagi di gerai sesuai operator masing-masing. Jangan lupa tanyakan catatan panggilan selama hape hilang (mungkin diperlukan laporan kehilangan dari polisi). Kemarin setelah nomor aktif, ternyata benar! nomor dipakai telfon dan sms, dari sana saya runut dan interogasi siapa pelakunya. Rayuan maut dan Ilmu gombal saya dipertaruhkan disini.

Keempat
Dari catatan panggilan, sms dan bukti dari orang yang diinterogasi tadi, dan sudah yakin siapa pencurinya, segera grebeg saja, nanti keburu dijual tu hape, jangan lupa bawa saksi.

Saya menangkap basah malingnya!
Kemarin saya hanya mengajak tetangga sebelah yang kebetulan teman akrab si pencuri sebagai saksi. Berhubung pelakunya masih ABG, masih tetanggan satu kampung, dan menimbang kondisi keluarganya, akhirnya saya selesaikan dengan cara kekeluargaan dan damai. Semoga pelakunya kapok dan insyaf, walaupun saya tidak yakin tersangka bisa insyaf.

Oke rasanya cukup untuk Tips melacak Handphone Hilang dan sedikit curcol dari saya. Semoga bermanfaat. Ingat kata bang napi "Kejahatan terjadi bukan karena hanya ada niat, tapi juga ada kesempatan, WASPADA... WASPADA!"


Salam
Bang @Slamsr


Maafkan Aku

$
0
0


Kasih maafkan aku
Tiada inginku melukaimu
Dan kini kau tinggalkan aku

***
sepertinya telah lama kita melangkah bersama
rasaku dan rasamu, kita sama sama tahu
lidah dan bibir sering berdusta
mata ini juga terkadang pura-pura buta
kini malah jadi acuh, seperti hendak menjauh

***
Hanya dalam hatiku
Kuungkap semua penyesalanku
Kini kuingin disisimu

***
"aku sayang kamu" laporan sms terkirim
ya, itu pengakuanku
aku rasa engkau pun mengerti maksudku
tapi, handphoneku mendadak sepi (krik krik) layar kedap kedip
padahal rentetan sms sebelumnya terbalas kilat
aku kangen, dan kamu jadi diam

***
bila kumasih di hatimu
simpan cintaku
kembalilah untukku
kuingin selalu di sisimu
maafkanlah aku, kasih

***
satu jam dua puluh empat menit lima belas detik kemudian
handphone hening.... lebih hening dari sebelumnya
Ternyata kamu ketiduran... ngorok!! SYEMMM TENAN


song by Dygta - Maafkan aku

Olahraga Saat Berpuasa

$
0
0

Gambar diatas adalah piala untuk juara pertama dan kedua Pertandingan Persahabatan Futsal antar karyawan di purusahaan saya bekerja. Tepat sebulan sebelum bulan puasa, digelar untuk semakin mempererat persaudaran dan mejadikan lebih sehat dengan olahraga walau kebanyakan malah cidera dan otot kejang karena tidak biasa.

Termasuk saya, walaupun body atlet #uhuk, untuk urusan futsal saya angkat kaki deh, seumur-umur cuma dua kali main dilapangan. Ditambah lagi badan masih penuh luka, tangan kanan dan kiri dibalut verban, sikut, terutama di pinggang akibat kecelakaan motor di Siranda. Tapi tetep maksa main setelah menelan pil ajaib pereda nyeri (asmet), dan berakhir dengan kalah telak 3-0.

Olahraga itu tidak perlu ngoyo kalau tujuannya untuk refreshing dan kesehatan, yang penting bisa berkeringat. Kalau ada yang bilang "untuk sehat itu makan ini, inu, anu" hahaha nonsense, tetap harus diimbangi dengan kegiatan fisik seperti olahraga.

Seperti di Bulan Ramadhan ini, saat kita berpuasa, olahraga harus tetap jalan, namun harus merubah waktunya saja. Seperti waktu sore, Menjelang berbuka kita bisa ngabuburit sambil olahraga basket, atau futsal setelah sholat tarawih.


Postingannya gak nyambung ya? ya sudahlah yang penting sudah ditulis, bhahaha
selamat berpuasa dan jaga kesehatan.


Salam Olahraga
@slamsr

Sticky notes dan Buku Saku

$
0
0

Agustus, berarti sudah setengah tahun lebih saya menghirup udara tahun 2012, timbul pertanyaan apakah saya sudah mencapai setengah atau lebih dari harapan saya? apa yang sedang saya kejar?

Jadi saya punya gabus hitam berukuran sekitar 60x40cm, sengaja saya tempel di dinding, di depan meja kerja supaya tiap ada goal, harapan, tugas dan rencana masa depan, saya tempelkan disitu. Biasanya saya tulis pada sticky notes memakai spidol permanen dan menyusunnya sesuai prioritas dari kiri ke kanan.

Tidak cuma coretan pada sticky notes, ada foto narsis yang saya tempel, masih ada foto almarhum bapak dan ibu, kakak, dan beberapa foto teman sebagai penyemangat, mengingatkan bahwa saya masih mempunyai mereka.

Alhamdulilah satu per satu harapan, tugas yang saya tuliskan sudah tercapai, ada yang masih proses, dan ada juga yang gagal total. Ternyata setelah saya tuliskan harapan dan rencana kerja, dan bosen lihat tulisan "MEI > LULUS > WISUDA " tiap hari, dalam waktu dua bulan skripsi sudah selesai dan lulus, sekarang tinggal nunggu wisuda saja.

Kemarin iseng baca coretan di buku, semacam buku saku yang sudah hampir remuk, tulisannya pun luntur karena kehujanan. Isinya macem macem, mulai dari kerjaan, catatan kuliah, anggaran bulanan dan daftar teman yang masih ngutang pulsa. Ternyata harapan dan goal yang saya tuliskan di buku itu terlaksana.

Jadi entah disebabkan oleh alam bawah sadar saya, atau memang dengan mencatatkan goal/tujuan dan harapan bisa terwujud dengan menuliskannya? Who Knows!!. Tapi paling tidak ada alat bantu untuk momotivasi, mengingatkan supaya tidak salah fokus dan berada pada jalur yang tepat. Satu lagi, saya sudah menuliskan sejarah saya sendiri.

“Orang sepandai, sehebat apapun, jika Ia tidak menulis, maka Ia akan hilang ditelan sejarah”
- Pramoedya A Toer

Jadi, apa yang sudah kita tulis hari ini?

salam
@slamsr

Rumah Sakit Dan Kurangnya Kesadaran Pembesuk

$
0
0
Sabtu 15 September,  hari ke empat saya menginap di RS ungaran. Saya gak sakit, hanya operasi ringan ngangkat benjolan mirip emping mlinjo di lengan kiri yang semakin besar sejak setahun lalu.

Apapun bentuknya, daging tumbuh dalam dunia medis dinamakan tumor, tergantung jenisnya saja, tumor jinak atau ganas. Dan hasil laborat baru keluar 10 hari kedepan.

Alhamdulilah kamarnya kondusif, kamar cempaka kelas 2 tapi berasa VIP, karena tak ada pasien lain.

"WOY pasien butuh istirahat! WOY!" Saya menengok kamar sebelah yang ramai gaduh sesak penunggu dan pembesuk layaknya kondangan dan arisan keluarga.

Guyub, kebersamaan, danperhatian dari pembesuk memang dibutuhkan, tetapi juga dibutuhkan kesadaran, karena bakal salah kaprah ketika pengunjung dan keluarga yang menjaga malah memperparah kondisi kesehatan dengan Bikin gaduh, apalagi sampai ada yang tak tahu diri merokok di ruangan yang jelas jelas ada larangan merokok.

Di rumah sakit, intinya adalah istirahat, kalaupun ada penunggu, satu orang pun sudah cukup. Tak perlu 1 RT datang menjenguk dan duduk berlama-lama sambil kebal-kebul seperti di warung angkringan.

Alhamdulilah sore Ini saya boleh pulang dan berpamitan dengan selang infus. Saran saya bila ingin istirahat total, dan cepat sembuh, jangan ragu-ragu untuk pilih kamar VIP.

"LATAH" Masalah Buat lo kalo gua Bilang WOW?

$
0
0
Saya adalah cowok panggilan, tapi bukan "cowok panggilan" dalam tanda petik, misalnya gini :
"kringggg (ringtone HP) mas slam kesini cepetan, printernya error" hmmm okay
"kringgggg.... mas sini cepetan komputerku hangg, tak kasih mendoan deh", alhamdulilah ada bonus
"mas slamm.. sini cepetan, urgent, komputerku MODYARR!!" "innalilahi, udah dikubur?

Percakapan yang tidak sesuai situasi dan kondisi pun terjadi, saat dapat panggilan memperbaiki printer laserjet yang macet berkelanjutan.
"Wahhh mangkannya kalo ngeprint jangan keroyokan gitu" saya mengambil kertas yang terjepit di antara presroll dan film di dalam printer, ternyata kertasnya keriting karena pressroll sudah aus.
tiba-tiba user yang pegang komputer nyeletuk sambil melotot mirip banget dengan ekspresi Soimahh "MASALAH BUAT LOOOH?" rasanya pengen tapuk bibirnya pake cartride 12A.


Masih di tempat yang sama, dengan kerusakan berbeda, tentunya lebih parah dari sebelumnya. Film di cartridge berlubang karena keseringan mencetak pake kertas bekas dan ada isi stepler yang masuk.
"kalo pake kertas bekas diperiksa dulu ya, tuh ada isi stepler ikut masuk!"

"TERUS GUA HARUS BILANG WOW GITU?"
astagfirulloh ini orang udah keracunan latah iklan dan gaul keblabasan nih! *elus dada*

Kata-kata "Masalah buat lohh?" dan "Terus gua harus koprol sambil bilang WOW gitu?" sering muncul ketika seseorang sebel, males ngobrol, mencela, ingin menghentikan obrolan atau menjatuhkan lawan bicara.

Beberapa orang mengikuti trend yang mereka anggap gaul, sekali dua kali memang terdengar lucu, tetapi saking seringnya mendengar kata tersebut, diulang ulang tiap oborolan, sampai percakapan yang sepele pun dibumbui kata "WOW", rasanya sumpek dan tidak lucu lagi malah condong menyepelekan, mengentengkan dan acuh.

Teman saya yang berprofesi sebagai guru olahraga SMK Swasta di Ungaran, saat dia memberikan teori di lapangan ada seorang siswa yang latah dan berekspresi meledek "Terus gua harus koprol sambil bilang WOW gitu?", kemudian tawa meledak diantara puluhan siswa di lapangan.
Itu sama sekali tidak lucu nak!

ilustrasi by Acheng Watanabe

Saya sendiri tidak masalah, kadang juga bisa membuat ketawa, tapi harus tau situasi dan kondisi, jangan sekali kali latah "WOW" saat kondisi serius dan genting, misalkan saat gagal sidang skripsi, cinta ditolak, diputusin pacar dan tawuran pelajar, bisa bisa sandal teklek melayang.
Sumber foto dari google

salam olahraga
@slamsr

Dokter Gigi Goyang Itik

$
0
0


Tadi sore saya berkunjung ke dokter gigi, ini adalah kunjungan kedua saya buat nambal geraham kanan bawah yang sudah kadaluarsa. Sengaja ke dokter gigi jamsostek setelah dirujuk dokter jiwa dan tukang las di ungaran.

2 orang dokter yang sebelumnya gagal membujuk saya untuk mencabut gigi, paling lama kontrol cuma 1 kali, jadwal kunjungan kedua saya selalu kabur karena ujung ujungnya dirujuk buat operasi mencabut 3 ekor gigi geraham,  penyebabnya karena tumbuhnya sungsang.

Kali ini saya berani mencabut gigi setelah bosan nahan ngilu pas mengunyah dan tidak bisa menikmati betapa lazis dan mak nyusss-nya Ayam goreng Bu Martien ungaran, terus montoknya tahu bakso bu Pudji.
Sebut saja dokternya M Djenol Poeger (bukan nama sebenarnya), yang saya kira adalah laki laki ternyata wanita, eh tepatnya nenek nenek. Eitsss jangan salah, walaupun umurnya sudah diatas 60an, tapi dengan pengalamannya masih kuat buat ngerontokin semua gigi saya.

Karena mencabut gigi terlalu ekstrem dan beresiko, khawatir sama gigi, juga khawatir sama kesehatan dokternya, akhirnya saya milih ditambal saja. Gimana gak was was? Waktu nyuntik pati rasa saja sambil merem-merem dan bilang "wah cabutnya susah nih, masih kuat" nah lho!.

Ada kejadian lain yang bikin saya deg deg ser, mbayangin seperti adegan di film final destination.
Jadi begini : Waktu nyuntik gusi sambil merem-merem, eh ada orang lewat (pintu gak ditutup) eh dokternya reflek menoleh ke pintu dan jarumnya juga kompak menoleh menusuk pipi kanan, afuuuuu hahingann, astagfirulloh.

"Coba yang ditusuk jantung hati aku" #eaaaa #salahsepik

Alhamdulilah sekarang gak nyeri lagi (ya iya lah, kan libur mengunyah), kontrol lagi selasa minggu depan dan berharap dokter giginya seperti zaskia si goyang itik.

Salam olahraga
@slamsr

Nostalgia Mendaki Gunung Ungaran 28KM

$
0
0
Puncak gunung Ungaran 2050mdpl
"Ayo naik gunung ungaran, bareng 1 truk" sebuah kesempatan langka ketika bisa naik gunung bersama Dhave setelah lama tertunda. Saya berpikir cukup lama ketika sholat jumat di masjid,sementara khotib khusyuk berkotbah di mimbar. Okay sepertinya bakal menarik, akhirnya saya putuskan untuk menggadaikan  semua jadwal akhir pekan kemudian menatap puncak, mengangkat dagu dan mengacungkan telunjuk ke Gunung ungaran, "Soon, soon I'll be there!!"

2/11/2012 "aku kudu piye?" waktu tersisa hanya 3 jam sebelum keberangkatan, acaranya memang mendadak, kemudian saya comot apapun yang sempat muncul di ujung neuron tentang perlengkapan mendaki gunung, alhasil tampang lebih mirip tukang kebun daripada pendaki gunung.

Kami sepakat bertemu di Pasar Jimbaran. Pertama adalah Dhave Dhanang, seorang master biologi sekaligus pecinta alam pro untuk kedua kalinya, dan yang kedua adalah Pace Yafeth, mahasiswa peneliti microbiolgi khususnya Alga dari jayapura yang selalu berteriak "KEEEELAAAASS" (baca e=kecap) setiap menemukan pemandangan indah.

Foto by Dhave
Rute pendakian gunung ungaran bisa ditempuh lewat dua jalur, yaitu jalur Mawar dari pasar Jimbaran dan jalur Medini lewat Boja Kendal, dimana kedua jalur tersebuat akan bertemu di pertigaan kebun teh Peromasan, sebagian orang ada yang menyebutnya "Goa jepang". Jalur pulang pun bisa ditempuh dengan kembali ke jalur keberangkatan atau turun melewati Gedong Songo Bandungan, Ambarawa.

Saya Start dari Pasar sayur Jimbaran setelah adzan magrib. Saya langkahkan kaki di bawah gapura bertuliskan "Sidomukti", telapak kaki saya nampak lebih besar 2 kali lipat dibandingkan saat terakir menginjak tanah suci para pendaki ini 10 tahun yang lalu. Ingin rasaya bernostalgia dengan udara bersih tanpa polusi di kebun teh, gemericik air terjun di hutan pinus, pelukan kabut di lereng gunung, tegur sapa santun pendaki di persimpangan.

"naik gunung akan meninggalkan kenangan lebih dalam bila anda jalan kaki, menikmati tiap jengkal langkah demi langkah hingga ke puncak" ucap Dhave mengawali perjalanan sambil memamah biak kacang kulit oven. Pengalamannya yang sudah mendaki gunung tertinggi di tiap provinsi se-Indonesia, setidaknya mampu memompa semangat saya ketika mulai lutut mulai kelu dan keringat membeku dibalik punggung.

Sepanjang perjalanan menuju pos mawar saya terus membandingan kondisi sekarang dengan kondisi 10 tahun lampau. Banyak yang berubah, terutama akses jalan yang semakin rata dengan betonisasi karena dibukanya wisata pegunungan Sidomukti.





21.40 WIB, Perjalanan terhenti di Pos Mawar, pemandangan dari sini cukup indah, lampu kota yang berderet dari ungaran sampai salatiga terlihat jelas. Namun sayang, langit semakin gelap, kabut muncul dan hujan turun lumayan lebat sampai atap warung yang kami gunakan untuk berteduh bocor merata. Karena hujan tak kunjung reda, sangat beresiko untuk nekat jalan dikondisi tanah basah dan berebut oksigen dengan pepohonan, maka kami putuskan untuk menginap di pos mawar bersama para peserta DIKSAR SMA 1 Salatiga.



Di dalam pos mawar begitu hangat, Dhave larut berbagi canda dan pengalaman diantara peserta diksar, panitia dan para senior yang hadir. "Ente jual, ane beli" atau "gayung bersambut", peserta, panitia dan senior saling bersahutan. Apapun bisa jadi bahan obrolan, ide guyonan yang sepele dan hampir tidak terpikirkan, bahkan pelajaran bangku sekolah tentang konsep bunga, buah dan biji pohon pun bisa menjadi menarik bila sudah di bredel oleh sang master microbiologi.







Jam 3 pagi, ketika embun jatuh membasahi dedaunan, udara dingin klimaks menusuk ke dalam sleeping bag, peserta diksar sudah dibangunkan panitia untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan kami keluar dari pos mawar jam 4 untuk berburu sunrise di ujung hutan pinus. Sangat disayangkan, pagi itu langit kelabu tertutup awan, kabut menutupi kota, cahaya matahari hanya sedikit yang menembus ke daratan.

Untuk menghemat waktu kami lanjutkan pendakian memasuki hutan. Langit sudah terang, jalan setapak terlihat jelas, aroma embun dan dedaunan memberi semangat baru. Betapa beruntungnya kami, kami sempat berpapasan dengan elang botak yang berputar di lereng gunung dan beberapa hewan langka penunggu gunung ungaran yang lain.

Keesokan hariya, kita bikin rusuh di kolam tertinggi di ungaran
Keluar dari hutan, kebun kopi sudah menanti, Disana ada bak penampung air bersih dan kolam berukuran sekitar 8x15x1.5 meter yang bisa digunakan untuk berenang. Kami hanya sebentar disini, sekedar mengisi botol air dan cuci muka di kolam, bisa dikatakan kolam ini adalah kolam renang tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian diatas 1900mdpl dengan bonus pemandangan hijau rimbun pohon dan atap birunya langit. Terpaksa kami tinggalkan kolam dan berjanji "besok, besok saat pulang kami akan bikin keruh kolam ini".

"KEELAAAASSSS" “Sumber air su dekat” entah sudah berapa kali Yafeth mengucap kata tersebut dengan logat khas papua sepanjang perjalanan, seakan-akan baru pertama kali melihat ceceran surga dunia, dan saya juga ikutan latah mengucapkan kalimat itu.

pertigaan peromasan
Tibalah kami di pertigaan kebun teh peromasan, Dari sini jalan mulai menanjak. Jalur pendakian dari sisi Utara Gunung ungaran terhampar puluhan hektar kebun teh yang luas. Lebih keatas lagi saya temui lereng gunung yang gundul, pepohonan nampak terbakar.

Terjadi Perbedaan yang kontras dalam pendakian ini, Dhave memimpin di depan, Yafeth ditengah dan saya di belakang mulai menata nafas yang tercecer. Jelas saja, bagi pendaki pro seperti Dhave, istilahnya dalam satu tarikan nafas satu bukit mampu terlampaui. Nah beda dengan saya, dalam mendaki satu bukit, jatah nafas untuk bukit selanjutnya sudah saya hutang, belum lagi ditambah bunganya megang dengkul, bhahahaha angkat dua jempol dan tas ransel buat dhave.






Jalur pendakian Gunung Ungaran bisa dibilang pendek, namun medannya susah. Kondisinya berbatu, saya harus pintar pintar mencari pijakan, kadang juga harus melompat untuk melewati bebatuan berukuran jumbo. “wunggggg wunggg” Meyeramkan sekali suaranya. Suara tersebuat berasal dari daun pohon pinus yang bentuknya seperti bulu, dimana tiap kali tertiup angin suaranya semakin nyaring menyeramkan.

“puncak su dekat” kata kata magis pemacu semangat dari Yafeth, Kurang seperempat pendakian lagi, namun puncak masih belum terlihat. Kondisi pendakian berubah menjadi padang savana, ilalang dan rumput rumput bergoyang tertiup angin kencang, saya juga sempat ikut bergoyang terbawa terpaan angin, untung tidak nyemplung di jurang, hanya batu saja yang kokoh diam membisu tidak bisa move on #eh.

Batu raksasa itu penipu!!, tiap kali melihat batu raksasa saya langsung terpikir, “puncak pasti ada di balik batu”, namun setelah mengitari batu dengan beringasnya “HAKAMPRETTT, PUNCAKNYA MANAAA?!!”, dan mungkin saya sudah tertipu tiga kali oleh batu besar.
Tugu puncak ungaran 2050mdpl
puncak tertinggi ungaran, Gunung Sindoro dan Sumbing
Gunung Telomoyo, Andong, Merbabu dan Gunung Merapi
Pemandangan Semarang
Senyum mengembang, gigi mengering tertiup angin, kaki menjadi ringan setelah melihat 3 pucuk Tugu, itulah pertanda bahwa akhir pendakian tinggal beberapa langkah lagi. Saya Lepas tas ransel dan naik diatas tugu berlogo petir seperti menemukan tai ayam “i’m freee I’m Freee”. Saya berdiri dan berputar diatas tugu berlogo petir, Sebelah tenggara ada Gunung Merbabu dan Merapi, sebelah barat ada Gunung sindoro dan sumbing, ke arah utara ada komplek peromasan tepat dibawah, sedangkan posisi kota semarang ada di Timur laut.

Kami dipuncak Gunung Ungaran hanya sekejap, tidak baik juga berlama-lama dipuncak karena matahari sudah tidak bersahabat, Sinar UV mulai menjilat kening dan tengkuk leher. 20 menit kami rasa cukup untuk mengabadikan moment narsis dalam frame foto dan mengganjal perut untuk energi menuruni gunung.

Entah dibilang konyol, stresss atau memang kesetanan, sepertinya kami turun terlalu cepat, para pendaki yang tadinya turun berpapasan dan menyapa kami “semangat mas, bentar lagi nyampe puncak”. baru setengah perjalanan sudah tersusul oleh kami dan bilang "loh kok cepet banget mas?". Total waktu mendaki adalah 60 menit, istirahat 20 menit dan turun 50 menit. Sampai dibawah kami memegangi dengkul masing-masing yang gemetar dan lemas serasa mau copot.

Acara dilanjutkan mampir ke Peromasan, membuat nangis bocah di kebun teh, Menyusuri gunung botak, dan mengikuti DIKSAR sampai minggu sore dengan total jarak perjalanan adalah 28,62KM,  mungkin juga lebih karena jejak Endomondo di handphone kehabisan setrum. Begitulah nostalgia Mendaki Gunung Ungaran saya, cukup satu kata “KEEELASSSSSS” dan jangan lupa pakai sunblock.


foto by Dhave dan dokumentasi pribadi

Salam olahraga
@slamsr

Terseok di Gunung Telomoyo dan Andong

$
0
0


Tantangan untuk berlari dan mendaki akhirnya datang lagi, tapi kali ini half marathon langsung di dua Gunung, yakni Gunung Telomoyo dan Andong. Saya terus bertanya pada diri sendiri (ngomong sama kaca), "apakah saya bisa?" olahraga saja paling cuma basket, itu pun satu mingu sekali maximal 3 jam, selebihnya paru-paru ini dipaksa menghirup asap knalpot setiap pagi di jalur Gunungpati - Ungaran. Tapi bagaimana saya bisa tau batas kemampuan fisik kalau tidak mencoba?. HAJARRRR BLEHHH!!

06:43 15/11/2012 Dusun Wates, Getasan Salatiga menjadi titik awal Pelarian. Aroma embun di dedaunan masih tercium, langit sudah terang namun matahari tertutup awan gelap. Jalan aspal basah menuntun kami menuju pintu gerbang Gunung Telomoyo. Kami berlari ringan sambil menikmati pemandangan para petani yang merumput di kebunnya, ibu ibu menjemur cucian, anak kecil kucel muka bantal belum mandi bermain di depan rumah, dan senyum sapa hangat para penduduk menawarkan diri untuk mampir "pinarak mas".

Tahun 2008 saya pernah kemari bersama 5 sahabat dengan naik motor, tinggal narik gas motor bebek 100cc, oper gigi 1 dan 2 sudah bisa sampai ke puncak dalam waktu 15 menit tanpa keringat, namun sekarang saya berlari, ya berlari!!. Saya harus pintar pintar mengatur irama pernafasan, menghirup dan membuang oksigen bila tidak ingin nafas putus di tengah jalan, saya juga harus cermat memilih pijakan bila tidak ingin tergelincir kerikil aspal yang rusak.



foto by dhave

Akhirnya sampai di puncak telomoyo pukul 08:56 dengan waktu tempuh 2 jam. Di ujung pendakian saya sudah ditunggu rekan lainnya dan dua sejoli yang sedang memadu asmara (jadi teringat masa muda dulu #HALAH). Di puncak kami hanya sebentar, istirahat 10 menit dan langsung menggelinding kebawah, sedangkan dua sejoli tadi tetap cuek memadu kasih dibawah tower.

"lari lagi?" Untuk turun ke bawah hanya butuh waktu 90 menit, namun turun gunung dengan berlari malah membuat lutut dan pangkal selangkangan saya kontraksi, nyeri terasa sampai kepala ketika salah tumpuan, serasa ada sengatan listrik ketika sendi dan tulang berbenturan. Ide menelanjangi kaki diwarung dan menyantap semangkok mie rebus pakai telor adalah obat pelepas lelah yang lumayan ampuh, pokoknya Ibu yang bikin mie rebus layak masuk surga.



"jangan tanya kepada rumput yang bergoyang" Masih tersisa satu gunung lagi, kami menelusuri kampung untuk mencari jalur pendakian dengan bermodal selembar peta dan lambe "mulut" untuk bertanya kepada penduduk. Alhamdulilah siang bolong seperti ini, cuaca tidak begitu terik, namun sudah cukup untuk menghitamkan kulit bagi yang tidak memakai sunblock. Udara juga cukup bervariasi, silih berganti dengan harum pupuk kandang yang memaksa saya menyumpal lobang hidung.





12:04 Sampai di lereng gunung Andong udara kembali segar, bocah bocah andong dan petani menyambut kami dengan senyum. Mayoritas penduduk disini adalah petani sayuran dan peternak, hampir tiap rumah punya kandang ternak dan rumah-rumahan kecil beratap plastik untuk pembibitan.

Penyesalan pun dimulai, awal pendakian sudah dihadang oleh hutan pinus dengan kemiringan tanah 45 derajat. Kami melewati jalan setapak berbentuk anak tangga, yang kalau dihitung mungkin ada sekitar 4000an anak tangga.

Debar jantung ini mengusik elang di dahan pinus, aliran darah di pembuluh nadi leher kiri serasa bocor tembus ke telinga, kaki ini berhenti tiap 10 langkah, lutut pun serasa dibandul. “ah sudah setengah jalan, rugi kalau tidak sampai pucuk” gumam saya sambil memegangi dengkul. Setiap kali berhenti saya mengatur pernafasan, menetralkan detak jantung dan satu liter air mineral bocor di lambung selama pendakian

Bermain main dengan gravitasi, badan ini terasa berat sebelah kiri, ini yang hampir kami semua rasakan, terang saja karena sisi kiri kami adalah jurang ditambah kabut tebal dan tiupan angin. “SEMANGAT, KURANG 1/4 LAGI!” Tak disangka tulisan kreatif yang menjurus ke vandalisme menambah semangat sekaligus melemaskan lutut, “APAAA? Kurang 1/4?”.



Akhirnya sampai juga di puncak, hampir 1 jam kami habiskan waktu di puncak sembari menunggu rekan yang tertinggal jauh dibelakang. Namun sangat disayangkan awan turun tepat dibawah kaki kami, pemandangan di kanan kiri hanya hamparan putih awan dengan jarak pandang tidak ada 50 meter. Saking lamanya di puncak, saya sampai sempat foto gak jelas kaya gini.







turun dari gunung andong juga membutuhkan ketelitian ekstra, jalan setepak yang kami lewati tidak ada 1 meter lebarnya, sekali tergelincir atau tertiup angin bakal langsung Wassalam, lenyap di kedua sisi jurang.

Sampai di bawah, tempat tadi kami memulai perjalanan ada teman saya yang hampir putus asa, mengeluh kaki dan dengkulnya rontok semua. Pastilah dia kecapean, karena baru sekali mendaki langsung dihajar 2 gunung. Tapi kami harus terus melanjutkan perjalanan sekitar 4KM untuk sampai di jalan raya bila tidak ingin ketinggalan bus yang hanya beroperasi sampai jam 4 sore.

Total pelarian marathon di Gunung telomoyo dan Andong kali ini adalah 34.85KM dengan waktu tempuh 8 jam 41 menit, begitulah yang tercatat di Endomondo hape saya. Sampai dirumah langsung KO, paha dan betis njarem semua, But it’s fun dan tak sabar mendaki gunung lainnya KEELAASSSS.




Tracking Olahraga Dengan Endomondo

$
0
0
mengejar matahari di Gunungpati

"Ayo merem buat 10KM esok" mention dari @dhavers mengajak lari pagi. Bhahaha sebuah dilema karena waktunya mepet, jam 6:00 sudah harus berangkat kerja mengejar matahari di sepanjang jalan gunungpati - ungaran.

Tak ada rotan akar pun jadi, idealnya untuk lari memang di pagi hari, di saat udara sejuk dan kaya oksigen, tapi kalau tidak bisa sore hari pun tak masalah. Bisa diakali dengan lewat jalan kampung karena jalan raya udaranya sudah terkontaminasi asap knalpot. 30 menit dengan jarak 5KM saya rasa cukup untuk membakar 400an kilo kalori.

Kalau cuma lari pasti cepat bosan, apalagi rutenya itu lagi itu lagi. Bawalah kamera, siapa tau bisa dapat bonus foto landscape dan human interest, kalau lagi beruntung saya bisa dapat gebetan baru dan target baru bhahaha (dikeplak pacar).

latar gunung ungaran dan langit pagi

20km/jam di Rektorat Unnes


Terbukti dengan olahraga rutin, badan lebih sehat, tidak gampang sakit, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hari pertama saya berlari memutari jalan di gunungpati 3.96km dalam waktu 24 menit, hari kedua 8.4km dalam waktu 71menit, hari ketiga 3.27km waktu 30menit, dan yang ke empat jarak tempuh 4.6km dalam waktu 30 menit saja tanpa berhenti. Terjadi peningkatan performa, stamina, kekuatan dan yang penting adalah endurance.

History endomondo

Dari mana saya tahu kalori yang terbakar,jarak dan waktu selama olahraga? Jadi Sebagai alat bantu dan evaluasi selama olahraga saya memakai aplikasi android bernama Endomondo GRATISSS!!. Kita bisa mengetahui waktu, jarak, kecepatan, kalori yang terbakar, berapa liter dehidrasi dan paling asyik adalah bisa mengetahui rute yang telah dilalui berupa peta. Tidak hanya lari, tapi banyak lagi pilihan mode olahraga seperti basketball, hiking, sepeda, renang sampai yoga pun ada.

Jadi berlari adalah olahraga yang simple dan murah, hanya berlari, ya lari!!. Dan sebagai penyemangat bisa Tracking olahragamu dengan Endomondo.

Mencicipi Iga bakar, Terrace and Resto DjatiLegi

$
0
0
Terrace and Resto Djatilegi
Harum dan manis juice Strawberry sudah tercium dari jarak 5 meter, "juice strobery? silahkan mas" sapa waitress cantik berpolo hitam menghampiri meja saya.
saya : "eh ini yang namanya mbak sari ya? (sok kenal)
waitress : bukan mas, saya dewi?
saya : oh dewi, nomor telponnya dewi berapa?....
waitress : "masnya frontal ik" senyum setengah flat face
kemudian hening ... krik krik krik

Gerombolan tukang loenpia bikin onar di Terrace and Resto Djatilegi, malem minggu kemarin bikin kopdar sekaligus bagi bagi kaos ulang tahun ke 7 loenpia. Tapi beberapa temen belum tau lokasinya, jadilah woro-woro lokasi check in lewat foursquare, tapi harapan kandas karena tidak koneksi Wifi "gratis". Akhirnya pakai koneksi data dan batre HTC sukses ngedrop, sore tadi lupa ngechas.

steak iga djatilegi, foto by jeepban


Iga bakar djatilegi, foto by jeepban

Dari segi masakan, kemarin sempat mencicipi iga bakar dan steak iga. Presentasinya apik dan meningkatkan selera, bumbunya meresap dan yang penting dagingnya empuk, mak prullll di mulut. Saya seorang yang tidak begitu suka pedas, merasakan saos dan sambalnya kurang begitu pedas, pengen yang lebih nendang, tapi bisa dipesan sesuai selera kok.

Resto spesialis buntut dan iga ini terlihat mewah dari luar, tetapi setelah masuk ya memang benar mewah. Menunya sangat variatif tidak hanya buntut dan iga, masakan cina dan thailand seperti tom yam pun juga ada. Soal harga pun tidak semahal yang saya kira, paling mahal harganya cuma Rp30.000,-. Buat mahasiswa dan anak kost yang dompetnya cekak tarifnya masih mahasiswakosiawi.

Misalkan besok ada yang bertanya lagi "dimana ya tempat yang enak buat nembak atau ngelamar pasangan?" resto Djati Legi ini akan saya rekomendasikan, alamatnya di Candi Plaza Jl. Sultan Agung 90-90A Semarang dekat dengan bundaran elisabeth.

Mungkin kalau ada wifi gratis, layar lebar dan LCD bakalan rame, cocok jadi tempat nobar, soalnya kemarin pas ada petandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia, teman saya sampai lesehan numpang nonton bola di pos satpam bhahaha.


salam olahraga
@slamsr

34KM, Mengelilingi Rawa Pening

$
0
0


"teklak tekluk teklak tekluk" itu bukan suara sepatu kuda, melainkan suara lutut kiri yang bergesekan antar tulang rawan dan urat yang tidak pada tempatnya.

2/12/2012 Saya angkat kaki di kilometer ke 8 jalan raya tuntang, tidak sanggup berlari lagi karena sepasang lutut berumur 1/4 abad ini tak kuat lagi menopang hentakan 60 kilo berat badan. Ekspedisi mengelilingi rawa pening akhirnya saya lanjutkan dengan jalan santai menyusuri rel kereta api yang sudah lama tidak terpakai (melihat dari karat dan rumput yang menutupi badan rel).

rel kereta api tuntang



100% saya sadar, lutut kiri persendiannya tidak beres semenjak lari 5.6KM hari sabtu. Salah urat, kalo bahasa jawanya "kecetit", namun saya paksakan berlari dan tumbang dengan sukses di polres tuntang.

Sepertinya Dewi fortuna belum mandi pagi ini, hingga keberuntungan menjauh dari saya. Kaki sudah tidak bisa diajak lari, ditambah dengan langit yang nampak muram membuat deretan gunung merbabu, merapi, telomoyo, perbukitan yang mengelilingi rawa pening, dan rawa pening hilang diselimuti kabut, jarak pandang pun berkisar antara 500 meter saja.

Ada yang menarik di sepanjang rel, ternyata saya #barutahu kalau sungai tuntang begitu ramai, banyak gubuk berbentuk rumah panggung sebagai tempat parkir motor para pemancing, pengumpul pupuk mengais lumpur berwarna hitam dari dasar sungai tuntang, Wanita setengah tua menjemur padi dan batang enceng gondok di atas terpal, dan ada juga anjing yang menggeram sok galak menggertak pelari kurang kerjaan seperti saya.

Depo Lokomotif Abarawa

Sampai di Depo Kereta Api Abawara, tepat pada kilometer 16, saya menyerah terpincang di aspal. Kami istirahat cukup lama di Ambarawa, mengisi BBM di warung soto, mengambil foto bangkai lokomotif dan apapun yang sekiranya menarik untuk diabadikan dalam frame sebagai buah tangan selama palarian.

kebanyakan angkutan trayekambarawa - salatiga, tidak ada kernetnya

"KALIAN GILA YA?" Dhave dan yafeth melanjutkan 20KM berikutnya menuju Salatiga melewati bukit cinta dan Pemandian alam Muncul dengan jalanan yang berkelok dan  naik turun. Saya hanya dadah dadah dari dalam angkot, duduk manis disebelah supir yang keheranan.
"2 orang itu temennya mas?"
"iya pak, lari mengelilingi rawa pening"
"wong edyann, kaya gak ada kerjaan aja, lari lari di siang bolong gini!"
"bhahaha iya pak, orang gila semua itu, lari 20KM lebih masih bisa ketawa dan meringis" (dilempar sepatu)

Saya turun dari angkutan umum, persis di depan kost tempat kami memulai pelarian tadi pagi. Sampai di pintu kost saya langsung terkapar pasrah, mendinginkan kaki dan mengeringkan keringat di atas lantai. Pengen tidur tapi tidak bisa memejamkan mata, gelisah sekaligus menahan tawa membayangkan wajah 2 teman saya yang masih keringatan berlari di jalan sambil diteriaki "orang gila".
33.5KM Endomondo by @dhave
Akhirnya mereka finish dengan utuh dan keringat berceceran, total 33.5 kilometer dari UKSW (salatiga) - tuntang - rel kereta api - Ambarawa - Banyubiru - Salatiga. Sedangkan hutang saya yang 20 kilometer karena naik angkot, saya bayar lunas dengan meringis kesakitan di atas kasur, diplintir oleh tukang urut urat dan tulang patah sore harinya.

Goal Tahun 2013, Bukan Resolusi

$
0
0

"Pergantian tahun", banyak orang ramai menuliskan kata "resolusi", namun saya lebih suka dengan sebutan "target, goal", karena kalo denger kata resolusi, yang muncul di otak adalah layar hape HTC saya yang ukurannya 480x800 pixel, kegedean, ganjel kalo dikantongin di celana.

Oke apa goal saya di tahun 2013 ini?
Pastinya saya sangat menginginkan keseimbangan dalam hidup, dimana semua aspek kedidupan seperti pekerjaan, pendidikan, asmara, spiritual dan kesehatan saya semakin meningkat pada tahun 2013. Terpikirkan banyak sekali rencana dan tujuan yang ingin saya capai, Tetapi saat berpikir tentang keinginan yang ini inu anu banyak sekali itu, saya harus menyusun prioritas mana yang harus didahulukan.


Saya akan membuat skenario kehidupan, menuliskannya dan mencoba untuk focus dengan yang saya rencanakan, karena jika bukan saya yang merancang cerita kehidupan, maka orang lain yang akan menuliskannya untuk saya. Dan skenario itu masih dalam bentuk draft di ujung neuron saya. Yang jelas saya akan keluar dari zona aman dan ngemil jagung karamel.

Selamat tahun 2013

Trailrunning Horror Di Bukit Siwakul Ungaran

$
0
0


"Siapa suruh lari sendirian?"
Kaki ini memang keranjiangan, dengkul baru 4 minggu proses penyembuhan sudah gatel ngajak lari di alam bebas. Target kali ini di Bukit Siwakul Ungaran, letaknya di belakang SMP3 Ungaran, dengan koordinat di google map -7.11580161,110,40637514. Saya sudah lama penasaran, sebenarnya ada apa di pucuk bukit itu, karena tiap saya berangkat kerja dan melewati jembatan kali garang, mata saya tertuju digundukan tanah dan pohon lebat penuh misteri itu.

Bukit Siwakul Ungaran
Sabtu kemarin terlaksana juga, motor saya titipkan di Dinas Pekerjaan Umum kab Semarang dan mulai lari dari jembatan. Memasuki kaki bukit terdapat papan nama bertuliskan "Tanah Milik Yayasan Dewantara Ungaran", saya harus mengitari 3/4 bukit ke arah utara untuk mencari jalan setapak yang dimaksud. Bukit ini difungsikan sebagai perkebunan melihat banyak sekali pohon rambutan, beberapa sayuran dan informasi dari penduduk sekitar.



Langkah ini semakin berat, Sepatu saya kotor dibalut tanah yang lengket karena hujan semalaman, pagi hari ini pun masih mendung dan gerimis. Rute yang saya lalui cukup mudah, kemiringan hampir 45 derajat. Di tengah perjalanan terdapat kolam penampuangan air yang kering berukuran 5x5 meter, dari sini terlihat perumahan dipinggir sungai, genting SMP3 Ungaran dan sepanjang jalan pramuka.



Waktu yang dibutuhkan untuk naik dari bawah sampai puncak tidak lebih lama dari menanak nasi di magicjar, butuh sekitar 10 menit saja dengan berlari. Tapi tidaklah puas bila hanya lari dan lari, saya abadikan semua yang mampu saya lihat, saya nikmati semua yang ada, membuka lebar lebar lubang hidung dan memanen udara kaya oksigen sendirian. Ditambah bonus berupa pemandangan satu batalion rayap yang sedang bergerilya di tanah dan kepungan nyamuk se kecamatan.

Semacam Kuburan Cina dan Gundukan batu 2x1meter di puncak Gunung Siwakul
Sampai di puncak suasana berubah drastis menjadi singup, horror dan mirip lokasi uji nyali. Di puncaknya Terdapat tanah datar seluas lapangan badminton dikelilingi pohon rindang. Ada semacam makam cina di pintu masuk pertemuan 2 jalur jalan dari timur dan utara, sedangkan di tengahnya ada tumpukan batu sepanjang 2x1 meter menyerupai kijing dan nisan.

Pemandangan yang sejuk sekaligus horror berbentuk terowongan
Sumpah, saya gak ikhlas dan gak niat untuk pipis disini meskipun sudah kebelet. Di sebelah utara terdapat semacam jalan masuk, di samping kanan dan kiri dipagari pohon rindang, sedangkan diatasnya seperti membentuk atap, akar pohon beringin menjulur hampir menyentuh tanah bagaikan tirai.

Niat memotret landscape gunung ungaran, perkotaan dan sekelilingnya dari puncak gagal karena tertutup oleh rimbunnya pohon. Hanya terlihat cahaya tembus dari langit atap bukit yang overexposed bila dipotret. berikut ada video saat saya turun, entah mengapa gambarnya jadi rusak gini #alibi.


saya turun melawati jalur berbeda yaitu jalan setapak menuju timur ke arah jalan raya. Saya pikir masih ada jalan setapak, ternyata jejaknya sudah hilang saking lamanya tidak dipakai, saya terpaksa membuka jalan, sampai ngesot dan kepleset karena tanah basah dan licin, Berjibaku dengan sarang laba laba dan satu batalilon nyamuk hutan yang siap sarapan darah segar.
Rute Jalan setapak Bukit Siwakul
Total jarak tempuh pelarihan di Bukit Siwakul Ungaran hanya 2.85KM, pendek tapi lumayan bikin spot jantung, lain kali bisa nge-camp dijadikan lokasi uji nyali *elus elus dengkul*.


Salam Olahraga
@slamsr

Terapi Cidera Lutut di Kolam Renang

$
0
0


"Alon alon mas, ojo kesusu" sudah tiga minggu saya libur olahraga berat seperti basket, lari, marathon, lari di gunung dan semua yang membebani lutut, termasuk lari dari kenyataan dan kejaran calon mertua.

Kaki ini sudah gatal ingin olahraga, mengingat dengkul masi bobrok, saya pilih olahraga yang tidak terlalu membebani kaki dan persendian lutut sekaligus bisa terapi yaitu "renang" bahasa jawanya "jeguran". Renang bukan sekedar menyehatkan badan, bisa juga untuk terapi terutama persendian, untuk hiburan supaya tidak stress dan tentunya memanen "vitamin A" sebanyak-banyaknya #ifyouknowwhatImean.

Kenapa saya pilih renang?
Hukum Archimedes
Salah satu hukum hidrostatika yang mengatakan bahwa: “Setiap benda yang berada dalam satu fluida maka benda itu akan mengalami gaya ke atas, yang disebut gaya apung, sebesar berat air yang dipindahkannya”. Bahasa sederhanya "kaki dan persendian lutut saya tidak terlalu terbebani oleh berat badan, karena berat badan berkurang 90% didalam air" 

Teman saya bertanya "lari sama renang itu sehat mana slam? renang kan gak mengeluarkan keringat?"
Okay jadi gini *elus dengkul*, pembakaran kalori tubuh tidak selalu ditandai oleh keluarnya keringat. Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar kalori dalam tubuh.

Renang itu bikin langsing gak slam?
kayanya gak terlalu signifikan deh, karena tiap saya habis renang, nafsu makan saya bertambah banyak, kenyang enggak, kalau kembung iya, beberapa kali nenggak air kolam.

Terus gerakan renang yang efektif dan aman kaya gimana slam?
Renang itu santai saja jangan ngoyo, pastikan pemanasan dan peregangan yang cukup sebelum masuk air. Awali dengan berenang santai selama 5-10 menit. Baru, setelah tubuh bisa beradaptasi, tingkatkan intensitas dan frekuensinya sesuai dengan kemampuan. Berenang minim risiko cedera fisik kok, paling cuma cidera psikis karena keseringan nenggak "vitamin A"

keluar dari kolam, keluar juga air dari semua lubang di kepala
suaraya "BLUPPP CEPLOKKK" dada merah, sesak langsung mengapung dipinggir kolam
oya, di terapi kolam renang gak usah terlalu overacting dan lebay seperti foto di atas, Anda tidak mau ditertawakan puluhan mata dari ujung ke ujung kolam dan terjadi kemaluan tho?.


Salam Olahraga
@slamsr

Pamitran Lelana Giri Jaga Bhumi

$
0
0
Cerah ceria  dan seyum  9 srikandi , berhasil mendapatkan Syal Jaga bhumi

"9 srikandi SMAN 1 Salatiga meraba lorong Goa Jepang dalam gelap, lembab, dan dingin. Merayap menyatu dengan bumi bagaikan ular, pagi itu di tanah gempal makam Peromasan Gunung Ungaran menjelang fajar. Demi selembar syal berwarna abu-abu bertulisan Pamitran Lelana Giri Jaga Bhumi"

DIKSAR angkatan XXII Pamitran Lelana Giri Jaga Bhumi SMAN 1 Salatiga mengawali perkenalan saya dengan alam. Kami bertukar pandang pertama kali di Pos Mawar dalam guyuran hujan yang berselimut kabut di dalam barak. Malam itu kami belum berkenalan, hanya senyum sapa dan berbagi kehangatan dalam sepetak papan, tentunya di dalam sleeping bag masing masing.

DIKSAR ke XXII diikuti oleh 9 peserta yang dikomando oleh belasan panitia angkatan XXI dengan hiruk pikuk tugas dan kewajiban masing-masing yang tidak ringan. Tidak kalah hebat adalah para senior yang jauh-jauh menyempatkan diri untuk hadir dan memberi support baik materi dan spiritual kepada generasi mudanya.



"edyannn, 9 orang dan semuanya cewek" Jadwal begitu padat, mulai dari Berlatih navigasi di puncak gunung botak walau ada beberapa yang belum paham arah timur entah dimana, mendirikan tenda di kebun teh hingga matahari terlelap dan menjaga supaya kompor parafin tidak membakar tenda, belajar bertahan di alam dengan apapun termasuk melibas jangkrik bernyawa supaya perut tenteram, dan banyak lagi acara yang tidak bisa saya jelaskan satu per satu.

Malam di puncak gunung adalah sebuah misteri, Kepala pembina dan senior semakin bertambah khawatirk kepada anak didiknya ketika hujan turun dengan deras, angin kencang, suhu mendekati 15 derajat celcius. Saya masih ingat malam itu pukul 10 malam di kebun teh bukit peromasan. Seluruh panitia DIKSAR dikumpukan oleh pembina dan para senior dalam satu lingkaran untuk evaluasi, curhat, dan membongkar keluh kesah.

Diatas bukit peromasan itu, semuanya mendapatkan giliran untuk meluapkan emosi, tangis, kritik dan keluh kesah selama DIKSAR berlangsung, bahkan diperobolehkan mengumpat dan mengungkapkan ketidak sukaan secara personal dengan blak-blakan kepada panitia dan senior. Tapi setelah pulang dari bukit ini, mereka saling bersalaman, berpelukan dan rukun kembali, bahkan keluarga kecil ini semakin erat, menerima semua ketidak sempurnaan dan mempersembahkan yang terbaik untuk "pamitran".



Merajuk ke sebuah barak yang gelap total, pantas saja karena arus listrik dari genset warga sudah dimatikan sejak pukul 10 tadi. Puluhan wajah lelah meredup seiring temaram cahaya pelita yang menerangi sisi wajah lelah panitia, namun beberapa masih bersemangat bercengkrama. Berbagi cerita, berbagi pengalaman, ada juga yang sudah merebahkan diri diatas lantai semen beralas tikar yang lembab.

PLGJB bukan sekedar pecinta alam semata, mereka adalah sebuah keluarga besar penuh nilai. Arti dari "pamitran" sendiri adalah pertemanan, Saya sendiri baru tau tentang arti selembar kain syal berwarna abu-abu yang digadang-gadang harus melalui perjalanan panjang yang menuntut ketahanan fisik, mental serta nyali untuk mendapatkannya.

Pamitran Lelana Giri Jaga Bhumi (PLG JB)adalah salah satu ekstrakurikuler di SMUN 1 Salatiga. Ekstrakurikuler yang  mengarah pada kegiatan diluar dan alam bebas, khususnya mendaki gunung. Berdirinya Jaga Bhumi di pelopori oleh 5 orang siswa SMUN 1 Salatiga pada tanggal 17 September 1987, di puncak Garuda gunung merapi. Sampai sekarang pun, pertemanan mereka masih langgeng mengakar dan berbuah kepada bibit bibit baru.



Simbol topi rimba hijau dengan garis kuning yang beradasar abu-abu memiliki makna yang dalam, terutama warna dasar abu-abu. Para pendiri menggunakan warna dasar abu-abu sebagai perlambang terhadap alam yang tidak menentu (tidak hitam atau putih). Kondisi alam yang susah ditebak dijadikan filosofi dari Jaga Bhumi, dimana setiap anggota harus siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang ditimbulkan oleh alam.

Perkenalan 9 srikandi dengan senior, Didot (kananbaju putih) salah satu pendiri Jaga Bhumi
Selama 2 hari 2 malam saya berasama Jaga Bhumi di gunung ungaran, banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan tentang alam, serta pertemanan yang tentunya tidak saya dapatkan dalam kurikulum manapun di sekolah.

Tulisan ini saya tutup dengan sebuah kata bijak dari Jimbron(salah satu pendiri Jaga Bhumi)
“Keraskanlah dirimu, maka alam akan lunak kepadamu”

Foto : Dhave Dhanang
beberapa info saya kutip dari blognya dhave.net

BLOGoes2School 2013 SMANSARA, Ada yang berbeda

$
0
0


"Mas Jiban I love Youuuu, Mas Slammm Aku padamuuuuu" riuh tepuk tangan, sorak dan teriakan membahana bak konser Boyband menyambut kedatangan kami di ruang Multimedia (true story). Nampaknya masing-masing sudah punya fans tersendiri di #BLOGoes2School SMAN 1 Jepara, hmmmm atau hanya perasaan saya saja ya?.

2/2/2013 Loenpia.net diundang (lagi) untuk mengisi pelatihan Blog di SMANSARA yang kali ini bertajuk "Seize The World With Our Writing".  Bannernya pun lucu BACEMAN LOENPIA (Belajar Cerdas Menulis Dengan Loenpia). Tujuannya adalah mengajak siswa siswi smansara untuk lebih kreatif, positif dan tentunya bermanfaat, yaitu melalui media blog.

"Ada yang beda", okay apanya yang berbeda? kalau dulu team loenpia yang mengisi pelatihan adalah  jeruk batangan semua, sekarang berasa lebih manis karena dibumbui 2 Apel cantik, yaitu @mbandah dan @sovialida. Kalau dulu yg mejadi koordinator sekolah adalah bapak Alvinnoor dan bu Ninok, sekarang yang menjadi penanggung jawab adalah OSIS, namun yang paling menonjol dan bocor kuadrat adalah panitia yang namanya @DjReinza.

sebelah kanan baju hitam, saat materi bikin blog ada yang pusing sampai jambak-jambak rambutnya
Materi yang disampaikan sedikit berbeda dengan tahun lalu. Hari pertama @masyogie memberikan materi tentang etika, internet sehat dan materi teknis untuk membuat blog. Kemudian ada sedikit tambahan materi dari @hyudee tentang  fotografi yang lebih mengerucut ke #streetphotography yang nantinya bakal dilombakan. Untuk materi SEO (Search Engine Optimization) disampaikan oleh mas Anca malam minggu miko eh, mas @sofyanr  pada hari kedua. Saya sendiri dapat tugas dibelakang layar jadi operator teknis dan tukang foto.

Games yang seru, dilengkapi dengan peserta berenergi lebih
FAKTA, 70 peserta yang hadir adalah siswa siswi kelas X dan XI, 70% belum mempunyai blog, di smansara masih ngetrend email YAHOO, bahkan ada juga yang baru saja bikin akun email. Namun yang tidak terduga 99% peserta mempunyai TWITTER, semuanya punya laptop, bahkan ada yang punya Macbook (anak SMA lho itu, saya juga pengen).

"RUN GIRLS RUN!!".
 #streetphotography, Patung Kartini memberi tanda mulai berlari,
Lari itu simple, hanya butuh kaki saja. bahkan  alas kaki apapun halal dipakai.
kalau dari foto diatas, malah saya yang khawatir misal ada lecet.
Kalau dulu, minggu pagi saya basket bareng adik-adik dan ustad @hyudee, kali ini saya hanya jalan-jalan saja sambil hunting foto karena lutut masih cidera, padahal si bola merah sudah siap dielus. Saya sempat bertemu dengan panitia yang doyan drible juga. Kami ngobrol sebentar, belum lama ini Smansara tanding basket dengan SMA di Semarang, namun kalah dengan point lumayan jauh, I know your feel bro *puk puk*.

Saya kena protes lewat twitter, Mungkin karena Jetlag, mabuk darat atau jam biologis saya yang berubah, dahulu jam 1 masih melek nulis reportase lifeblog, sekarang baru jam 11 sudah ngantuk. Akibatnya ada peserta dan  panitia yang kecewa ketika saya tinggal ke dunia mimpi, padalah sebelumnya mereka ngajak ngoprek blogspot dan template blognya, saya sampai di mention. Saya juga ketinggalan berita infotainment tentang cerita dini hari bhahaha.

Saya, @sovialida, @mbandah  serius baca tulisan peserta lomba
"serius banget" pukul 10.20 lomba ditutup, tiba saatnya penjurian lomba blog. @sovialida, @mbandah dan saya menilai semua postingan, ada 36 postingan yang antre nunggu dibaca dan harus dinilai dalam satu jam. Bhahaha saya berasa merangkum sesi curhatan masal satu kelas. Llihat saja kerutan di dahi ketiga juri diatas, sampai berlipat lipat seperti lipatan celana. Mereka bilang saya pelit kalau ngasi nilai. Akhirnya Muncul 4 Nama sebagai finalis, dan yang muncul sebagai pemenang adalah Phyllalintang Nafasa dengan blog barunya http://lintangemon.wordpress.com. Sedangkan untuk lomba FOTO, @hyudee didaulat sebagai juri mutlak.

foto by AlvinNoor, sesi foto berjamaah sebelum penutupan
Pukul 12.30 #BLOGoes2School 2013 resmi ditutup setelah pembagian hadiah untuk pemenang lomba blog dan Foto, kemudian dibagikan doorprize dan gelar yang tidak terduga seperti peserta TER-KEPO dan paling bikin perut mulas dan usus rontok adalah nominasi peserta TERGAGAL (MOST FAILED MAN), hadiahnya apa coba? sebuah kalung besar mirip slempang yang terbuat dari rentetan chiki atau snack. Ada ada saja mereka.

Doa Ulang tahunnya khusyuk dan ikhlas banget ya?
Coba lihat Matanya, @putrisador1 dapat suprize dari para panitia
"AWAS ADA MALING #BLOGoes2Scool" sungguh kasihan pencuri ini.  Sudah dibelit itali seperti orang sakit jiwa, muka ditutup topeng bak garong kasarung, muka coret moret lukisan pakai spidol hitam, semoga saja bukan spidol permanen. Belum lagi mulutnya ditutup rapat dengan stiker. Si maling hanya bisa pasrah, tergolek plirak plirik sambil koprol di karpet. bhahaha bukan maling kok, tapi @putriSador1 yang lagi punya hajat Ulang Tahun ke 17. Mungkin dalam hatinya dia mengumpat "kakekane tenan!! TUNGGU PEMBALASANKU TUNGGU!!" lihat saja tajam pandangan matanya.

Semoga bisa bertemu lagi di BLOGoes2School berikutnya. Harapannya siswa dan siswi SMAN 1 Jepara tambah rajin nulis, tambah lagi kegiatan positif dan kreatif, Tim basketnya tambah berprestasi. Oiya selang 2 hari saya kembali blogwalking ke masing finalis, tidak diduga sudah seperti blogger minum obat, 3 kali posting dalam 1 hari, bahkan ada yang overdosis. AMAZINGG.

Sebagai bonus, ada sebuah kejutan berupa video bumper #BLOGoes2School 2013 yang dikemas dengan menarik, durasinya pendek hanya 24 detik, tapi menurut saya keren banget karena ada saya lagi main basket hehehe, play video berikut ini :


Salam Olahraga
@slamsr

TRAILRUNNING, You Just Have To Run

$
0
0

"You Don't have to RUN fast, You just have to RUN"

"Lhoh sore gini kok lari lari mas?" pertanyaan yang sama persis dilontarkan 2 tetangga saya yang kongkow di depan rumah, "monggo pak bu, cari keringat" balas saya sambil berlari menjauh.

Tetangga saya mungkin sudah bosan melihat pria bercelana pendek berlarian di depan rumahnya sekitar pukul 4.30 sore sampai menjelang magrib, kemudian setiap sabtu pagi mengukur jalan di daerah gunungpati dengan menenteng botol minum 200ml dan handphone layar 4 inchi di tangan kiri.

Kemudian ada pertanyaan dari teman saya, yang saya temui di jalur lari :

Kenapa Harus berlari?
Saya tidak tau, saya hanya ingin lari dan mendambakan jasmani yang sehat. Alasan yang lain, karena saya tidak punya sepeda atau peralatan mahal untuk berolahraga. Saya hanya punya sepatu dan dengkul berumur seperempat abad, jadi saya pilih berlari. "gak ada tandemnya gak asik" sahut teman saya ketika ajak untuk berlari. Saya hanya tersenyum, karena lari itu olahraga yang simple, tidak perlu lawan sebagai kompetitor, karena yang jadi lawan sekaligus penyemangat adalah diri saya sendiri.

Oke, sekarang kita tengok berdasarkan data dan grafik pada aplikasi Endomondo, Bersepeda 34.4 kilometer dalam waktu 38 menit mampu membakar kalori 885 kcal dan dehirdrasi 0.4 liter. Sedangkan bila saya berlari, hanya 5.6 kilometer selama 36 menit mampu membakar kalori 486 kcal, dehidarasi 0.2 liter. bisa dilihat perbedaanya kan?

Prestasi apa yang sudah dicapai?
Sebenarnya bukan masalah prestasi untuk level seperti saya sekarang. Bagi saya, lari sekedar untuk menyalurkan hobi, sembari mengeksplorasi keindahan alam ini, karena mungkin sudah jadi suratan takdir bahwa manusia dikaruniai naluri untuk menjelajah. Misalkan ada kesempatan, saya juga ingin sekali  mengikuti lomba lari marathon.

Kenapa Trailrunning?
Intinya adalah berlari, di manapun bisa, namun terkadang kebosanan muncul. Belum lagi ketika lari di atas lantai beraspal dengan deru asap kendaraan, malah berefek buruk terhadap paru-paru (walau tidak signifikan). Kebetulan saya suka film Avatar, saya membayangkan berlarian mengelilingi hutan dan melompati tebing ala suku Navi sepertinya sangat mengasyikan, nah itulah bonusnya ketika berlari di alam bebas, dapat sehatnya, dapat keringatnya, oksigen melimpah, bonus landscape yang ajaib dan masih banyak lagi.

Gak capek slam?
Pastinya capek, Mengetahui batas kemampuan fisik itu mudah kok, semudah kenalan dengan gebetan baru hehe. Kalau capek ya istirahat, tenggak bekal H2O dalam botol sambil menikmati keajaiban ciptaan Tuhan, lanjut lagi kalau sudah siap. tidak usah ngoyo.

Jangan lari yang ekstreem dulu slam!, trailrunning nanti saja kalau sudah sehat, banyakin isirahat dan terapi, supaya lutut cepet sembuh. Biar bisa lari bersama mengelilingi gunungpati "makasih", saya manggut manggut.


Menikmati Candu Air Terjun, Curug Lawe dan Benowo

$
0
0
HAE... saya bernostalgia "lagi" dengan lumut, batu dan gemercik air jatuh paling indah di lereng gunung Ungaran. Kali ini saya memandu legiun asing, 4 orang master Biologi dari Salatiga menjelajah Curug Lawe dan Benowo. Melakukan perjalan dengan manusia manusia ini sangat unik, paling tidak saya sedikit tau tentang nama latin atau ilmiah bermacam pepohonan, paraserianthes falcataria ( sengon) dan tectona grandis (jati).

Setibanya di Pos jaga sekaligus rumah kabag (mandor) perkebunan PT. Cengkeh Zanzibar, yang kami cari hanya mencari 1 hal, yaitu indomie. Ya... betul indomie rebus pakai telur ceplok kebul-kebul. Sepertinya energi  dari segelas milo dan 2 potong roti pisang keju dari rumah sudah terkuras di 9 kilometer perjalanan Gunungpati - Brangjang - Dolo - Kalisidi (jalan kaki).



Untuk masuk wisata cukup membayar karcis 4 ribu per pantat. Pukul 9:50 kami lanjutkan perjalanan, masuk dalam rimbunnya kebun cengkeh sekitar 70 meter, kemudian belok kiri turun menyusuri parit, sudah ada papan penunjuk arahnya kok.

Walaupun sudah tidak ada jalan yang rusak karena longsor, namun harus tetap ekstra hati hati, karena kombinasi lumut dan air di sepanjang parit dapat membuat anda tergelincir. Pastinya anda tidak ingin terjun bebas bukan? karena sisi kiri adalah sungai dengan jeramnya yang deras dan berbatu, kedalaman sekitar 30 meter. Terkadang juga ada ranting bergigi piranha dari tanaman yang menjulur mirip pohon aren, siap mencantol apapun, termasuk telunjuk saya yang usil megang megang.




Saya berjalan pelan ketika sampai di jembatan kayu, orang menyebutnya "jembatan cinta". Pose foto diatas saya memang berlari, tetapi sebenarnya jantung saya berdegup menciut, was was andai kayu jembatan patah karena lapuk, atau terpeleset terjun bebas lalu wassalam. Jembatan dengan lebar 1 meter berbahan besi ini berfungsi menghantarkan air (dibawah), dan bagian atas yang berlapis kayu digunakan sebagai jalan. Jembatan ini adalah spot paling menarik setelah kedua curug pastinya.

Hujan pun ikut mewarnai langkah kami. Semakin deras jatuh dari langit, memaksa kami mempercepat langkah, melompati batu, menapaki tanah lembek, menyeberangi sungai supaya lekas sampai tujuan. Otak bertype penjelajah ini konsleting, saya sempat punya ide nakal untuk membuka jalan baru, namun berujung jurang. Akhirnya kembali ke rute semula yang lebih aman.

HEI... SAYA TERBANG. Jangan tiru! adegan ini diperankan oleh atlet pro (photo by wetipo)
Suara gemuruh dan bulir sejuk air yang terbawa angin menjadi tanda bahwa Curug Benowo sudah dekat. Betapa histerisya kami, sampai berlari lebih cepat supaya bisa lebih dekat ketika melihat kucuran air dari pucuk yang menyemburat putih dengan sedikit bias pelangi. Aaaahhh... kita nikmati dahulu keindahan alam Ungaran ini.

Banyak cara untuk menikmati air terjun. Saya rasa menikmati air terjun itu tidak perlu sampai mandi di bawah kucuran air. Iya kalau air yang jatuh,  andaikan yang jatuh itu batang pohon?, batu seukuran kepala bayi? apa tidak cari mati?. Jagalah jarak aman, tidak perlu terkena guyuran air, 10 meter saya rasa sudah cukup. Tidak perlu lama-lama juga, karena 1 menit saja sudah bisa membasahi pakaian anda hingga jeroan terdalam.

30 menit, cukup lama saya habiskan waktu disini. saatnya melanjutkan perjalanan menaiki dan menuruni lereng dengan jalur zig zag menuju Curug Lawe di seberang bukit. Saya  memutuskan untuk melewati curug benowo dahulu kemudian ke curug lawe supaya perjalanan lebih ringan, mengingat harus mendaki dan menuruni bukit.



Tibalah di pertigaan, diatas jembatan ini, saya pernah gagal dan balik arah pulang karena beberapa rekan dalam rombongan yang tidak kuat. Mulai dari Checkpoint ini, aplikasi Endomondo saya rajin berteriak "GPS LOST... GPS LOST". ternyata signal GPS tidak mampu menembus tebalnya dinding pepohonan hutan.

GILA...  medan yang dilewati ternyata lebih menantang, harus nyemplung di kali, meniti dahan pohon yang hanyut, dan tentunya landscape lebih indah. Hanya butuh waktu 20 menit saja untuk sampai di curug lawe. di musim penghujan ini debit airnya lebih deras, bulir yang terbang lebih mirip seperti kabut, kamera hape saya selalu basah dalam hitungan detik sampai tidak bisa mengmbil gambar dengan layak.

Curug Lawe (photo by Dhanang)
Curug lawe, dinding tebingnya  berbentuk oval, hampir setengahnya muncul lelehan air. Banyak sekali gelondongan batang pohon berukuran besar dan bebatuan licin seukuran televisi 21 inci yang mengonggok di dasar air terjun. Melihat kondisi tersebut, saya tidak berani untuk berada lebih dekat, sekedar jaga diri saja, karena alam itu abu-abu, susah untuk diprediksi. dan satu lagi "JANGAN NEKAT MANDI DI BAWAH AIR TERJUN!".

Teman kantor saya bertanya "entuk opo? Apa yang saya dapat?"
Bhahaha saya hanya tersenyum, padahal saya sudah 5 kali main kesini, namun setiap perjalanan ada saja hal baru, tantangan baru, dan tentunya cerita yang berbeda. Bayangkan saja Gunungpati - Curug lawe pergi pulang, jalan kaki sekitar 9 jam dengan jarak tempuh 26 kilomenter dalam guyuran hujan dan lutut shock gara-gara terjerbab saat maling buah wuni di kebun cengkeh.

Saya sampai tepok jidat sendiri dan pengen tepok jidat si dhanang, wetipo, dani dan toni!, kok ya jalan kaki!  bhahaha. Namun bagi orang yang menikmati perjalanan dengan selangkah demi selangkah,  Curug lawe dan Curug Benowo benar benar jadi candu, bakalan muncul rasa kangen untuk berkunjung kembali.

Salam olahraga
@slamsr

Running dan Basket lagi dalam Keteduhan UNNES

$
0
0


Kabar gembira, paling tidak buat saya sendiri karena sepatu basket dan sepatu running saya bakal tidak nganggur dan menjamur di rak. Lutut saya sudah berangsur pulih setelah hampir 4 bulan recovery dari cidera. Tempurung lutut sudah tidak nyeri ketika diajak melompat dan berlari, ya ya ya... tidak boleh diforsir, lari lari ringan saja dulu, 3 kilometer cukup untuk pemanasan dan dilanjut bakset di sini, di lapangan Basket FMIPA UNNES yang hijau.

Selama cidera, saya memang hadir di lapangan, sekedar nonton bola memantul di ring atau memotret daun mahoni yang gugur menghiasi lantai lapangan, kadang juga bandel memaksa dribble dan shoot tanpa lompat atau lari. Lumayan lah sekedar mengobati tangan yang kegatelan meremas remas bola merah.

lapangan basket FMIPA UNNES

Lapangan bakset FMIPA, adalah tempat favorit saya dan club basket "sunday morning" menyalurkan hobi mendrible bola, dan mungkin inilah satu satunya lapangan basket yang bentuknya "letter L". Kerindangan pohon di sekeliling kampus UNNES sangat memanjakan para pelari dan insan yang ingin berolahraga pagi, udaranya sejuk dan segar, bahkan ketika lapangan bakset lain sudah mampu menghitamkan kulit pada pukul 8:00, di lapangan FMIPA ini masih adem, bahkan masih betah main sampai pukul 10:00. berikut koordinat di foursquare.



Sekarang kampus konservasi UNNES semakin ramai tiap minggunya, warga dan mahasiswa nyaman berolahraga di sini, bakset, lari, bersepeda, inline skate, badminton, foto foto narsis atau sekedar berburu koneksi WiFi gratis di gazebo bhahaha. Yak apapun olahraganya, yang penting keluar keringat dan badan sehat. oiya wanita yang keringatnya jatuh dari dahi saat olahraga itu cantiknya nambah lho #kode.
Viewing all 185 articles
Browse latest View live