Quantcast
Channel: Slamet Riyadi
Viewing all 185 articles
Browse latest View live

Harga GPS Mobil dan 3 fitur yang perlu diperhatikan

$
0
0
GPS MOBIL.jpg

Tersesat di manapun itu memang enggak enak banget, di jalan raya, jalan kampung, gang tikus, apalagi tersesat di Gunung yang kadang hanya ada jalan setapak yang tertutup rumput. Nah, supaya tidak tersesat, ada baiknya pakai GPS (Global Positioning System).

Nah, GPS sendiri ada 2 jenis, yaitu GPS navigasi dan GPS Tracker. Saya sering pakai GPS navigation ketika mencari jalur baru di gunung dan lari-lari blusukan hutan, tapi kali ini saya ingin membahas mengenai GPS Navigasi yang digunakan untuk membantu pengemudi menemukan lokasi suatu tempat. Kebetulan liburan Lebaran besok, bakal ada agenda piknik bareng keluarga.

Harga GPS mobil memang bervariasi sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Ada GPS yang fiturnya Cuma menampilkan peta menujuk jalan tanpa suara, ada yang dengan suara, bahkan ada GPS yang dilengkapi hiburan, seperti game, MP4, kamera, juga TV analog. Harga GPS mobil berkisar antara Rp. 850.000,00 – Rp. 24.000.000,00. Saat ini harga GPS ini sangat bersaing. Dengan harga Rp. 999.000,00 saja kamu bisa beli GPS yang sudah dilengkapi fitur hiburannya, meskipun fitur lainnya tidak selengkap yang harganya lebih mahal.

Nah, Ada 3 tips yang ingin saya beberkan sebagai pertimbagnan ketika ingin membeli GPS:

1. Sistem Navigasi
GPS seharusnya mampu mengukur jarak tempuh dan mengunci lokasi yang akan kamu tuju. Navigasi suara akan sangat membantu sekali ketika pandangan kalian harus selalu ke depan. Suara navigator (biasanya suara mbak-mbak) itu akan membantu kita harus ke arah mana trus belok kemana, jadi kita kayak dituntun jalan sama si mbak itu.

Sistem navigasi ini sangat membantu jika data yang digunakan akurat. Untuk itu sistem navigasinya harus selalu update. Pilih GPS yang gampang untuk mengapdate datanya, karena akan jadi percuma kalau peta GPS tidak pernah terupdate. Update data ini membutuhkan memori besar, pilih GPS yang bisa ditambahkan memori eksternal. Pastikan juga peta di GPS, bisa menunjukkan situasi jalan, misalnya jalanan macet, padat, atau lancar.

2. Bentuk GPS
Males banget ya kalau mau lihat peta tapi ukuran layarnya kecil, tapi gak gede-gede juga sih, nanti malah menutupi pandangan pas mengemudi. Pilih bentuk dan layar yang sekiranya nyaman untuk dilihat dan tempatkan di dashboard mobil. Kebanyakan GPS menggunakan layar sentuh. Pilih juga layar yang sensitif untuk disentuh, bisa cilaka kalau layarnya seret ketika disentuh. Apalagi sampai gak mau disentuh karena bukan mukhrim, ealah...

3. Kekuatan Baterai
Nah ini juga penting. Biasanya GPS akan bertahan sekitar 2-4 jam saja, tapi ada juga yang Cuma seperempat jam. Untuk baterai ini ada juga GPS yang bisa dihubungkan dengan ciggarette lighter, jadi selagi dipakai bisa sambil isi baterai. Baterai yang tahan lama bisa jadi diperlukan seandainya sewaktu-waktu kita membutuhkan GPS ini untuk berjalan dan jauh dari colokan.

Nah itu tadi 3 fitur yang penting menurut saya, ketika menjadi pertimbangan untuk membeli GPS. Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Walaupun smartphone rata-rata kini sudah dilengkapi GPS, aplikasi navigasi, alangkah baiknya memang terpisah dari hiburan karena bikin boros baterai dan mengganggu fungsi utamanya sebagai penunjuk jalan. Kalau kamu cari GPS, harga GPS mobil bisa cek di mataharimall. Ada berbagai macam GPS berdasar kebutuhan dan dengan harga yang bervariasi. Kalau pakai GPS kan jadi enggak nyasar lagi, ya kan...

Naik Motor ke Starbucks Drive Thru Rest Area Tol Ungaran, Tanpa Masuk Tol

$
0
0

Jalan tol Semarang - Ungaran - Salatiga -  Tingkir sudah tersambung ya? Kabarnya, Pak Jokowi juga sudah meninjau langsung Minggu kemarin, dan bilang kalau lebaran tahun 2017 ini sudah bisa dilalui mudik. Alhamdulilah, titik kemacetan bisa dipindah. #eh.

Jalan tol Semarang - Ungaran -Bawen sepanjang hampir 50KM  dengan pemandangan hamparan hutan yang hijau bikin mata adem. Tapi lama-lama capek juga, nah kalau capek lebih baik istirahat daripada cilaka di jalan. Ngoceh soal tempat istirahat di tol, saya jadi teringat chating teman saya yang suka ngopi-ngopi gaul di Starbucks Semarang.

"Kak Slam, kalau mau masuk ke Starbucks rest area tol Ungaran, tapi gak masuk tol, lewatnya sebelah mana?"

Panggilan "Kak Slam" sengaja dipakai supaya nampak lebih muda, semoga pembaca blog ini gak muncrat kopi.

#bukanbuzzerstarbucks

Sinyal pemuja kopi gahul kuat juga ya, tahu aja tempat beginian. Jadi begini, tanggal 24 September 2016 yang lalu, telah dibuka Starbucks Drive Thru pertama di Semarang, tepatnya di rest area Tol Semarang-Solo KM22+200. Starbucks Drive Thru itu apa, Slam? drive thru itu pesen kopi dalam kondisi menyetir, gak perlu turun kendaraan dan masuk toko untuk pesan kopi, jadi bisa langsung bablas melanjutkan perjalanan.

Nah, kabar gembira bagi penikmat kopi yang di wilayah Ungaran dan ingin mampir ke starbucsks. Kenapa? karena tidak perlu masuk tol Ungaran, balik kanan di tembalang lalu kembali lagi ke Ungaran lagi untuk menuju ke Rest Area. Ribet amat mau minum kopi yak?

Baca Juga:
1. Pengalaman Tersesat di Gunung Ungaran
2. Redesign Starbucks Paragon Semarang

Jadi begini, saya kasih solusi wahai pemuja starbucks. Saya kasih bocoran jalan pintas masuk ke Starbucks Drive Thru Rest Area Tol Semarang - Solo tanpa masuk Tol. Dari Ungaran langsung saja ke lokasi, naik motor pun bisa, jadi gak usah jauh-jauh masuk jalan tol.

Jalan Pintas ke Starbucks Rest Area Tol Ungaran

Jalan masuk Motor ke Starbucks Rest Area Tol Ungaran

Nah, Jaraknya cuma 5 Menit dari Alun-Alun Bung Karno. Sebagai patokannya, setelah melewati terowongan Jl. Gatotkaca, langsung belok kanan dan naik. Di sana sudah ada penjaga parkirnya. Sudah jelas kan? jika sampai kesasar itu sudah kebangetan lah!

Ke rest area cuma mau ngopi di starbucks?
Gak kok, masih ada masjid berbentuk dome yang unik, foodcourt dan minimarket yang lumayan asyik buat jalan jalan bareng temen atau sekadar iseng cari tempat nongkrong. Nilai tambahnya adalah pemandangan syahdu matahari dan pegunungan ketika senja tiba.

Silakan Comment & Share buat yang pengen tahu Jalan pintas ke Starbucks Drive Thru Rest Area Ungaran tanpa masuk jalan tol.

Manulife Syariah Sukuk Indonesia, Investasi Murah Mulai Rp10 ribu

$
0
0

"Nabung biar kaya? Serius?"


Pasti semua setuju dengan pepatah berikut; "hemat pangkal kaya" dan "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit." Tapi serius? cuma nabung bisa bikin cepat kaya? jangan sampai niat kita nambah kekayaan, malah rugi yang didapat. Lho kok rugi? Faktanya tabungan kita di Bank tiap bulan dipotong biaya admin, dipotong pajak, dan lain-lain. Sedangkan bunganya tidak seberapa. "Jederrrrrr" Belum lagi kalau tergerus inflasi, bisa-bisa nilai tabungan kita berkurang drastis dan kalah dengan harga barang yang sudah naik.

Nah, gak mau dong uang kita hanya tidur dan keriput di bank? Pastikan uang kita berkembang dan sanggup mengejar harga-harga barang dan kebutuhan yang terus naik (inflasi.) Sebagai contoh; dulu ketika saya masih berseragam merah putih, dengan uang jajan Rp1000 sudah bisa membeli semangkuk mie ayam dan segelas es teh. Sekarang? harga semangkuk mie ayam dan segelas es teh menjadi Rp10 ribu, itu pun sudah termasuk yang murah. Coba bayangkan, berapa kenaikan harga 10 tahun ke depan? Kemudian ada contoh paling dekat, yaitu puasa dan lebaran, harga harga bahan pokok pasti naik kan? lalu setelah lebaran harganya turun gak? belum tentu dan biasanya tidak turun.

Insyaf, Irit, Investasi, Amanah

Sebagai keluarga baru, saya memiliki rencana membangun rumah dan mempersiapakan dana pendidikan anak, saya sudah masuk golongan INSYAF. Saya juga sudah IRIT, mengurangi membeli barang yang tidak perlu, berhemat dan menabung untuk membeli material bangunan. Yang masih kurang hanyalah Investasi dan mengembangkan dana untuk mempersiapkan masa depan dan mengalahkan inflasi. "Duh, telat!" Harusnya saya investasi sejak pertama kali gajian dulu, tapi tidak ada kata terlambat untuk investasi, daripada tidak investasi sama sekali.


Manulife Syariah Sukuk Indonesia

Akhirnya saya memulai investasi di Manulife, baru aja daftar via online di www.KlikMAMI.com. Lalu investasi apa yang cocok buat pemula seperti saya? Kebetulan MAMI (PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia) punya produk baru sebagai jawabannya, yaitu Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI).

Kenapa MSSI cocok bagi pemula?

Cocok karena berfokus pada sukuk sehingga fluktuasinya relatif rendah dan stabil, ideal untuk dijadikan langkah awal peralihan dari simpanan konvensional dan menjajal dunia investasi. Tentu bagi hasilnya pun rendah, sejajar dengan tingkat risikonya. Makin besar risikonya, makin besar pula hasilnya, bro

Murah dan Mudah

Manulife Syariah Sukuk Indonesia ini relatif murah, karena bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp10 ribu saja. Murah banget kan? lebih murah dari semangkuk mie ayam, es teh dan bayar parkir. Jadi, dengan nilai yang terjangkau, gak ada lagi alasan untuk tidak investasi. Daftarnya pun Mudah, registrasi full online, tinggal isi data yang diminta - upload KTP - Tunggu telpon verifikasi dari CS MAMI - Siap bertransaksi.

Aman, Amanah dan Syariah

MSSI dikelola oleh manajer investasi yang telah memiliki Unit Pengelolan Investasi Syariah (UPIS), Kita cuma menyetorkan dana dan UPIS yang mengelolanya. Riba? tidak perlu ragu hasil investasinya mengandung riba, karena Manulife Syariah Sukuk Indonesia sudah menggunakan prinsip syariah dan sesuai aturan perbankan syariah di Indonesia. Aman? Iya, karena sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. Jadi buat yang mencari investasi berbasis syariah, amanah dan aman, bisa pilih produk ini.

Inclusion; MSSI Aman, Amanah, Mudah, Murah, Likuid, tidak dipotong pajak dan bisa menjaga dana kita terhadap inflasi.

"Malu bertanya sesat di jalan"Saya juga masih pemula, namun saya mulai berinvestasi di MAMI setelah bertanya dan menimba ilmu tentang reksadana di KSF 2017, Keuangan Syariah Fair 2017 di Mall Paragon 11 - 14 Mei 2017 Kemarin. Nah bagi yang masih bingung dan ingin tanya-tanya silakan mampir ke www.KlikMAMI.com untuk tahu lebih banyak tentang produk Manulife Syariah Sukuk Indonesia ini.

Mengejar Senja di Gunung Kendil Banyubiru

$
0
0
Senja di Puncak Gunung Kendil
Kami berkejaran dengan waktu, menggerus tanjakan demi tanjakan yang berliku. Motor odong-odong  100cc yang sudah ganti kulit 2 kali ini ternyata sudah tidak trengginas lagi, takhluk terhadap gravitasi di jalur pendakian Gunung Kendil. Istilahnya; Dipaksa pakai gigi satu "ngeden" masuk gigi dua "ndredeg."

"Ngeden, Mas" Kode dari saya, sebentar lagi mesin mati kepanasan.

Adegan Dhave melompat dari motor berulang secara konsisten ketika menemui tanjakan yang terkutuk. Saya berhenti mendinginkan motor, dan Dhave melanjutkan dengan berjalan kaki, menggendong carier yang tingginya melebihi kepala.

"Sayang, gak kuat!" Maya meringis narik gas motornya.

Kenapa gak bonceng motor yang lain? Karena goyangannya lebih menggemaskan. Niat hati memboncengkan kekasih, ternyata Revo milik Maya sama saja, buat angkatan sudah ngeden/mengejan.  "Wuuu....telooooo, podo wae" Dhave pun melompat lagi, lanjut jalan kaki. Sebenarnya masih ada satu lagi motor Grand milik Arwin, tapi dilihat dari fisik sudah tidak meyakinkan.

Baca Juga :
- Nostaligia Mendaki Gunung Ungaran
- Gunung Telomoyo - Jalur Ngrawan lebih menantang

sunset-puncak-gunung-kendil
Sunset di Puncak Gunung Kendil
Ketika menemui tanjakan, siap-siap saya kode "Wah, Mejen mas!" Maka Dhave pun dengan sigap ambil ancang-ancang lompat. Gitu terus sampai Dusun Gesing.

"jangankan gigi 4, langsung gigi 7 wae wani!" Seru Dhave, ketika menemui jalan landai

Lalu ketika menemui jalan landai sebelum tempat parkir, sekonyong-konyong koder pindah gigi karena saking kesalnya mesin teriak-teriak kepanasan gigi nyatu terus dari bawah sampai atas. Sebenarnya jalan yang dilalui sudah 100% beraspal, namun 70% adalah tanjakan yang berkelok. Tragedi ini hanya faktor tunggangan kami saja yang kondisinya sudah lemah dan terlalu lelah.

A post shared by Slamet Riyadi (@slamsr) on

Hah! Saya jadi teringat saat pertama kali ke Gunung Kendil setahun yang lalu. Ngenes. Pagi buta saya berangkat dan sukses tersesat berputar putar di desa bawah gunung, desa yang juga banyak tanjakan dan yang banyak pohon aren. Penyebabnya hanya satu, yaitu kurangnya informasi, rute yang tersebar di blog ala kadarnya, dan minim penunjuk jalan.

Nah, kalau bingung lewat mana, berikut saya kasih rutenya; Terletak di Jalan Puncak Anom, Dusun Gesing, Desa Tegaron, Kebondowo, Kecamatan Banyubiru – Kabupaten Semarang. Bila dari Semarang langsung saja menuju Ambawara melalui Jalan Lingkar. Kemudian belok kiri melalui Jalan Banyubiru Raya, bila sudah melewati Polsek Banyubiru, terus saja sampai bertemu pertigaan. Bila ke kiri menuju ke Bukit Cinta, ambil jalan yang lurus ke Jalan Blimbing Kuring. Lurus saja, nanti ada papan nama petunjuk ke Gunung Kendil di Kiri jalan.



Baca Juga: Trailrunning - Terseok di Gunung Telomoyo dan Andong

Setelah menitipkan tunggangan di rumah warga, kami bergegas melanjutkan perjalanan menyongsong senja di Puncak Gunung Kendil. Suasananya seperti video timelapse di atas. Langit makin gelap, kami melanjutkan pendakian untuk sampai ke puncak, mendirikan tenda dan mengisi perut dan menghangatkan badan karena basah selama pendakian.

Sepi! Iya, malam itu hanya ada kami yang di Puncak Gunung Kendil. Menikmati sunyinya gunung, dinginya malam dan kehangatan bersama teman perjalanan.

Cerita tentang pendakian Gunung Kendil ini bersambung yak, tunggu cerita sunrise di postingan berikutnya yak...

Tempat Wisata di Bangkok dengan Kuliner Ekstrem

$
0
0
source:backpackeradvice.com

Saya ini orang yang hobi makan ketika jalan jalan, tidak terkecuali kuliner yang aneh-aneh. Nah, saya mau berbagi tentang salah satu tempat di Asia Tenggara yang memiliki banyak kuliner ekstrem, yaitu di Bangkok, Thailand. Ibu Kota Thailand ini gudangnya tempat kuliner yang butuh nyali tebal untuk mencobanya. Tak hanya tempat wisata di Bangkok, mencicipi kuliner yang tak biasa pun bisa menambah pengalamanmu saat berlibur ke sana. Sebagai spesies manusia yang "maemnya gampang"Apapun doyan saya makan. Saya sih sepertinya berani, asalkan tidak super pedas.  Tapi apa kamu yakin berani mencoba beberapa masakan ini?

Fried Worms

Kamu sebenarnya akan dengan mudah menemukan bar yang menjual camilan ini saat mengunjungi beberapa tempat wisata di Bangkok. Karena, ulat goreng ini merupakan camilan ringan yang lazim dimakan warga masyarakat sana. Selain rasanya yang lezat dan gurih, camilan ini memang tinggi protein dan bergizi tinggi.

Kai Yiew Ma

Ini masih merupakan camilan khas warga Thailand, jika kamu memasukan pasar tradisional sebagai tempat wisata saat mengunjungi Bangkok, makan kamu akan dengan mudah menemukan Kai Yiew Ma ini. Camilan ini merupakan telur bebek. Lalu, apanya yang menarik?

Kai Yiew Ma pekingikacsa.blog.hu
source:peckingikacsa.blog.hu

Telur bebek in diawetkan dalam campuran tanah liat, abu, garam, kapur dan sekam padi, cara pengawetannya hampir sama dengan telur asin di Indonesia. Masih belum terasa ekstrem karena sebenarnya ini bukan telur bebek biasa, namun telur ini merupakan telur yang sudah menjadi embrio. Jadi saat kamu akan menyantapnya, kamu sudah bisa melihat kepala atau kaki bebek yang merupakan calon-calon anak bebek lucu nantinya. Hih, sudah kebayang tekstur kenyal dan rasanya di mulut, belum?

Goong Ten

Jika diartikan secara harfiah, Goong Ten merupakan Udang Menari. Makanan ini merupakan salad yang terkenal di Thailand, berbagai sayuran mentah yang sudah ditaburi bumbu disajikan dengan udang yang menari-nari. Ya, udangnya bergerak-gerak lincah seolah menari, karena udangnya memang hasih hidup alias dalam keadaan mentah. Dalam imajinasi saya, udangnya seolah-olah seperti atlet Muay Thai yang siap tempur.

Menurut beberapa sumber yang sudah pernah mencicipi makanan ini, saat udang ini digigit akan terasa asin dan juga ada sensasi kerenyahan di mulut. Tertarik mencobanya?

Fried Bug

fried bugs nprorg
source:npr.org

Saat kamu berjalan-jalan di sekitaran tempat wisata di Bangkok, kamu bisa dengan mudah menemukan camilan ini di street foodnya. Rasanya gurih dan renyah bak kerupuk. Selain itu, belalang yang berukuran cukup besar ini diakui memiliki protein tinggi sama seperti ulat goreng tadi.

Hok Huak


Kalau yang ini bukanlah camilan, namun sering digoreng bersama sambal untuk menyamarkan bentuknya. Hok Huak merupakan puluhan kecebong yang telah digoreng garing. Kecebong bro! Namun yang unik adalah biasanya ada beberapa kecebong yang sudah terbentuk kakinya. Sama seperti camilan yang telah disebutkan tadi, kecebong ini juga dianggap memiliki protein yang tinggi. Merasa tertantang untuk menyicipi masakan ini?

Beberapa tempat makan di daerah tempat wisata di Bangkok banyak kok yang menyediakan menu ini, namun jika kamu tak kuat, lebih baik tak mencicipinya ya. Jangan!

Larb Leuat Neua 

Larb Leuat Neuatravelstartcom.ng
source:travelstart.com.ng

Untuk kamu yang mengunjungi bar atau tempat minum di Bangkok, pasti sering mendengar makanan ini. Karena biasanya Larb Leuat Nuea sering disajikan dengan segelas Bir. Karena konon katanya, rasanya akan menambah selera.

Larb Leuat Neua merupakan salad danging sapi mentah yang diracik dengan bumbu dan taburan daun mint, untuk mengurangi bau amis biasanya di beri perahan air lemon. Memakan daging sapi mentah saja sebenarnya sudah ekstrem, saus dari salad ini lebih ekstrem lagi, yaitu dengan menambahkan darah segar sebagai saus. Weleh weleh!

Jika kamu merasa perutmu tak kuat lebih baik tidak mencoba kuliner ini, karena bisa menyebabkan diare. Jadi, kira-kira sudah memutuskan akan mencicipi makanan apa saja saat mengunjungi tempat wisata di Bangkok nanti? Kalau ke Bangkok, saya penasaran pengen coba Fried Worms dan Fried bug. Cek link berikut ini untuk menemukan tempat wisata di Bangkok lainnya. Selamat beruji nyali!

7 Dinosaurus Penghuni Trans Studio Mini Semarang

$
0
0

"Banyumanik Macet! iki mesti gara-gara Transmart iki!" kira-kira begitu celetukan teman-teman di group whatsap semenjak Trans Smart Semarang dibuka menjelang lebaran kemarin. Salah satu efeknya, jalan arah Pudakpayung - Banyumanik jadi padat merayap.

Yasudahlah,. Gimana kabarnya liburan? opor ayam sama ketupatnya sudah habis kah? dalam rangka nyenengke anak dan hasrat ibunya, jalan jalan lah kita ke Transmart Semarang dengan tujuan di wahana bermain Trans Studio Mini. Mumpung uang THR masih ada, mubazir kalau sampai ada sisa. *kemaki, kemudian disampluk T-Rex*.

Ada mainan apa saja di Trans Studio Mini Semarang?
Banyak sekali jenis game/mainan untuk anak-anak, dari kelas odong-odong, kereta, game ding-dong, dan permainan ketangkasan pun ada. Kadang kuda putih yang pake celana gemes pun ada #eh.

Lalu wahana apa yang paling ramai?
Masuk kategori ramai menurut saya itu seperti permainan tong setan dan ombak banyu di pasar malam, di mana penontonnya sampai geger teriak, menjerit, sampai lompat lompat dalam durasi lebih dari 10 detik. Lalu wahana apa yang masuk dalam ketegori ramai bagi warga semarang yang doyan gumunan kalau ada yang baru? Ya, ada. Roller Coaster yang antriannya mengular.

Menjerit dan teriak di Roller Coaster itu hanya untuk orang lemah.
Saya? No!
Kalau naik roller coaster, saya hanya meringis nahan nyeri di kantung kemih.

Lalu Apalagi yang menarik di Trans Studio Mini Semarang?
Unik bagi tiap orang pasti berdeda, begitu juga dengan Bian, keponakan saya yang tersepona dengan dinosaurus yang bisa geleng geleng, berkedip, bergoyang dan menjerit jerit minta dilepas dari kandanganya. Semua nama dinosaurus dia tahu.

"Ibu, kuwi stegosarus, kuwi leher panjang, T-Rex-e gedi ya, buk." dan ibunya yang menenteng lemak ekstra di perut, pantat dan pahapun kuwalahan menuruti kemauan anaknya, sampai isi ulang kartu tiket.

Paling mencolok adalah penampakan dinosaurus berleher panjang yang menjaga Menara Eifel, lokasinya di depan eskalator, tempat pertama kali pengunjung masuk. Itu baru satu, Lalu seperti apa penampakan dinosaurus lain yang menghuni rans Studio mini semarang?

1. Stegosaurus, geleng geleng dan mengibaskan ekornya. Ukurannya yang setara kambing membuat gemas pengunjung untuk menyiwel pipi dan bibirnya, bahkan ada yang mencolok matanya.
2. Triceratops mengangguk-angguk dan berkedip seperti minta kacang. Namun sayang, Eye shadow di mata dan lipstick di bibirnya mulai pudar karena keseringan dielus pengunjung.
3. Tyranosaurus Rex menguap di balik kandang di sebelah pojok timur. Mungkin kalau ada atraksi sembur api bakal lebih dramatis dan panas.
4. Pteranodon bergelangtungan di langit trans studio mini, gondal-gandul berpasangan. Tentang jenis kelaminnya saya kurang begitu paham di mana membedakannya.
5. Brachinosaurus, Dinosaurus yang bertubuh besar, leher dan ekor panjang, dan lubang hidung yang lumayan besar ini berkeliaran di wahana perahu kano air dan ada di bawah menara eifel.
6. Ultrasaurus atau Mamenchisaurus sepertinya juga ada, namun saya kurang begitu bisa membedakan bentuk fisiknya. Nanti saya tanyakan ke Bian yang lebih paham nama namanya.

Berikut ada kompilasi Video 7 dinosaurus yang ada di Trans Studio Mini Semarang. Dibantu koreksinya kalau ada yang salah yak.


Mengenal 4 Pilar MPR RI, Penjaga Keutuhan NKRI

$
0
0

Belakangan ini, suasana Negara  Kesatuan Republik Indonesia ini terancam perpecahan?


Ah, tidak. Kita di sini adem-adem saja, dan guyub.

Itu lho, gara-gara suguhan negatif di televisi, gerakan radikal, hasutan, dan kebencian bising di sosial media, dan ditambah mudahnya berita hoax menyebar dalam pesan berantai.

Ah, tidak. Sosial media kami isinya haha hihi. Berita hoax? semuanya mental!

Tapi, dalamnya hati orang siapa yang tahu. Betul tidak?

Bet...

Di Sabtu pagi yang cerah, 16 September 2017, Saya dan blogger blogger Semarang berkumpul ngobrol bareng MPR RI. Dalam ruangan Asmarandana yang cukup dingin, di Hotel Grandhika, hadir juga sebagai pemateri, yaitu Kepala Biro Humas MPR Ibu Siti Fauziah SE, MM , Sekretaris Jendral MPR Bapak Ma’aruf Cahyono SH, MH dan Ketua Badan Pengkajian MPR DR. Bambang Sadono, SH, MH. Acara berlangsung santai namun materi yang disampaikan sangat serius.


Sesuai yang tertulis di Kata Pengantar  UUD NRI Tahun 1945: halaman iii. Bapak Ma'aruf Cahyono SH, MH, beliau mengemban amanat untuk memasyarakatkan 4 pilar negara kita, yaitu: Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan  Republik Indonesia, dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dan kini menurun menjadi tugas kita, para blogger, dan netizen untuk menyampaikan 4 Pilar MPR dan wawasan kebangsaan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.


Isu menurunnya nasionalisme generasi muda dan isu perpecahan Indonesia bisa jadi karena rendahnya wawasan kebangsaan, kurang pahamnya penjabaran dari sila ke 2 dan 4, dan apa makna dari Kebhinekaan. Oleh sebab itu, sudah semestinya 4 pilar tersebut ditanamkan kepada generasi muda sejak dini, sebagai bekal supaya tumbuh kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Agar tercapai cita cita bangsa, yaitu persatuan indonesia.

DR. Bambang Sadono, SH, MH membahas tentang posisi media sosial saat ini. Media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar dalam masyarakat. Kita jadi semakin mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi. Sayangnya, banyak pula konten negatif yang sangat mudah untuk diakses. Banyak juga berita hoax dengan cepat tersebar di media sosial yang mengancam persatuan dan keutuhan bangsa.

Maka dari itu, betapa pentingya wawasan 4 Pilar MPR tersebut untuk menangkal isu negatif yang mengancam persatuan Indonesia.


Sebagai contoh nyata, ada di Whatsapp Group kampung saya:
Dalam berkomunitas, hidup bertetangga dan bernegara, haruslah ada dan taat pada etika, supaya terjadi kenyamanan dan saling percaya. Ketika ada yang menyebar berita hoax, baik itu bernada negatif, hasutan atau kebencian. Selalu ada yang mengingatkan untuk mencari kebenaran beritanya terlebih dahulu sebelum terpancing untuk menyebarkannya lagi.


Contoh lain, Seperti juga di komunitas pecinta Lari. Mesikpun warna kulit bermacam-macam, panjang hidung berbeda, agama berbeda, tarikan nafas  tidak sama, logat bahasanya berbeda, panjang otot berbeda, ada yang lari cepat seperti chetah dan ada yang larinya seperti kura-kura, namun kami dipersatukan dengan kecintaan terhadap olahraga lari.

Lalu bagaimana dengan Negara Indonesia yang begitu buaaanyak perbedaan? Terdiri dari banyak pulau, bermacam suku, etnis, budaya, bahasa dan juga agama. Gesekan-gesekan kecil pastilah ada, namun jangan menjadikannya sebagai alasan untuk memecah belah persatuan Indonesia. Jadikan Kebhinekaan tersebut sebagai kekuatan untuk besatu. Kita Indonesia!

Ngajarin Renang Anak Balita itu Susah?

$
0
0
mengajarkan-anak-berenang

Hmmm… Susahnya minta ampun sodara-sodara sekalian, terlebih jika anaknya takut air dingin seperti Fatih, anak saya. Balita umur 15 bulan ini kalau di kolam renang perangainya mendadak dangdut. Yang tadinya aktif, lari, lompat sana lompat sini seperti tupai, mendadak berubah seperti kucing pemalu yang mengkerut takut sama air. Kaki dan tangannya menempel erat bergelantungan di lengan bapaknya seperti belitan ular anaconda. Seujung jari kaki pun gak mau menyentuh air. Duh, anak ini! Kemarin nyidam apa ibunya?

Saya pun putar otak dan mengencangkan tali celana supaya si bocah mau masuk kolam. Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya jalan-jalan di pinggir kolam dahulu, digendong dan dilihatin macam-macam benda untuk mengalihkan perhatian Si Kecil. Kebetulan di Kolam renang Tirto Argo Siwarak ini, tempat biasa saya berenang, banyak patung hewan di taman, 1 koloni ikan di kolam, kemudian ada monyet dan burung di sangkar. Sayang, tidak ada patung sapi, hewan kesukaan Fatih.

Baca Juga : 5 Alasan berenang di Kolam Renang Tirto Argo Siwarak

Setelah suasana hatinya mulai cair, mau ketawa, saya mulai ciprat-cipratkan air supaya terbiasa, celupkan sedikit sedikit supaya beradaptasi dengan air kolam. Alhamduliah sudah mau masuk air, tapi tetap nempel gak mau lepas dari gendongan bapaknya sabil teriak manggil-manggil minta suaka dari ibunya “hiii…hiii…maaaaah… emoh.”

Astaga! Ternyata bocah yang hobi mbetot ekor kucing tetangga ini, gak tahan air dingin. Saya baru ingat, ketika mandi air biasa saja dia sudah jinjit-jinjit kaki pengen mentas keluar dari bak mandinya. Ya sudahlah, tidak perlu dipaksakan. Kasihan, bibirnya sudah membiru kedinginan, ibunya juga mulai mrengut khawatir.

Eladalah kampretosss! Gembus tenan! Giliran saya mau melemaskan otot dengan berenang 1000 meter, kaca mata renangnya lenyap, hilang! Padahal seingat saya, sudah memasukan kacamata beserta antifog di dalam tas punggung yang biasa saya pakai ketika renang. Setelah diusut dan dirunut, ternyata saya ganti tas dengan travel bag yang biasa dibawa untuk bawa perlengkapan balita. Mungkin karena kepenuhan, satu termos air panas, susu dan botol susu, satu setel pakaian dan diapers anak saja sudah hamper penuh. Belum lagi digabung dengan perlengkapan ibunya, tas-nya sudah mau muntah, tidak muat, sampai resletingnya teriak mau berontak. Pantas saja kalau saya kelupaan kaca mata.
perlengkapan-renang-anak-balita
Isi travel bag, perlengkapan renang si bocah

Yang perlu digaris bawahi adalah, Berenang sendiri itu berbeda dengan berenang bersama keluarga. Yang biasanya cukup pakai 1 tas punggung, bawa kacamata, kancut dan handuk, sekarang harus bawa travel bag yang lebarnya hampir 1 meter. Weleh! ini mah bukan mau renang, malah lebih mirip seperti mudik atau pinkik keluarga saja, apa aja dibawa, kalau perlu bawa tas dan koper sekalian deh biar semuanya muat dan tidak ada yang kelupaan lagi.

Travel-bag-ukuran-jumbo
Travel Bag Ukuran Jumbo

Pedes, pedes deh ini mata!Akhirnya saya paksakan untuk berenang tidak pakai kacamata. Rugi dong, sudah bayar tiket mahal tapi kok tidak renang? Betul gak?*Mata mulai panas dan merah setelah kelar 10 lap.

Slam, terus mana nih cara gampang mengajarkan Anak balita berenang?

Oke, supaya anak mau berenang dengan gembira, ibunya tidak cemberut dan bapaknya ikut senang, mungkin bisa dipakai cara sederhana yang terkesan biasa dan mainstream saya tadi. Berikan contoh yang baik dan benar, ciptakan mood yang ceria, alihkan perhatian jika diperlukan dan jangan terlalu dipaksakan. Dan yang paling penting ketika berenang bersama keluarga adalah, bawa travel bag yang besar supaya tidak kelupaan perlengkapan renang seperti saya. Kalau sampai ada yang kelupaan, akibatnya bakal seperti ini nih! *celekin mata yang merah*

Lari di Jembatan IMPRESS, Tingginya Bikin Lutut Lemas

$
0
0
Jembatan-IMPRESS-Desa-Pengkol
Lari pagi menyeberangi Jembatan IMPRESS Desa Pengkol

Lari pagi di pedesaan itu menyenangkan. Selain udaranya minim polusi, suasananya yang masih hijau, banyak pohon pohon tinggi dan persawahan yang menyejukan mata, banyak juga tempat atau lokasi yang instagramable.

 "Awas, Ati ati, iki Suro Suro lho!"

Libur tahun baru Hijriyah kemarin, sasi suro, saya coba menguji kekokohan boyok dan dengkul setelah lama terapi dengan cara lari-lari tipis sambil menikmati hijaunya pemandangan desa. Tapi apa hubungannya dengan Sasi suro? "Ah, mitos" itu menurut saya. Namun menurut anggapan orang Jawa, lebih lagi orang di Boyolali di sini yang masih kental suasana mistiknya, menganggap bulan suro itu bulan sial, bulan musibah, bulannya bencana. Maka dari itu ada yang pada malam sebelumnya banyak jalan yang ditutup, dipakai untuk ruwatan dan selamatan. Paginya, masih banyak yang enggan keluar karena kepercayaan tersebut. Takut sial.



Waktu dan jarak pun menjawab ujian saya. Boyok dan dengkul senut-senut. Harjimaaan tenan! Sial, walaupun senut-senut, saya mendapatkan track lari yang asyik dan menarik, rasanya pengen berlama-lama istirahat lari, menikmati semilir angin dan foto-foto di sini. Spot menarik yang saya maksud yaitu Jembatan Impress Desa Pengkol kecamatan Karanggede, Boyolali.



Lokasinya lumayan buat pemanasan, hampir 6 kilometer dari rumah mertua, atau sekitar 40 menit dengan pace saya. Jembatan ini menghubungkan antara Desa Pengkol dengan Desa Waru yang dikenal dengan nama Jembatan IMMPRES. Selain sebagai penghubung, juga berfungsi sebagai saluran air atau irigasi. Karena bahasa jawanya saluran air adalah "talang," maka dari itu masyarakat di sini menyebutnya dengan sebutan "Talang Braholo". FYI, saya tidak melihat ada catatan pembangunannya di sekitar jembatan.

talang-braholo
Talang Braholo, saluran air 
Jika dilihat dari arsitekturnya, jembatan ini dibangun sejak jaman penjajahan belanda. Panjangnya 160 meter dan tingginya sekitar 20 meter, mungkin lebih. Tahu dari mana? Lihat saja foto di atas dan bayangkanlah, kepala saya bahkan bisa sejajar dengan pucuk daun jati dan pohon kelapa. Saran saya, jangan lari di atas jembatan ini, karena hembusan anginnya lumayan kencang. Pelan-pelan saja. Kalau lagi sial, bisa terhempas dan nyungsep di sungai dan berujung di kolom surat kabar.



"Ati ati, sasi Suro lho!" wejangan tersebut mungkin ada benarnya juga. Percaya tidak percaya, tiba tiba kamera action yang saya pakai, jatuh! Mungkin karena gekkopod cuma ditaruh di tulang pagar jembatan dengan bidang tidak datar, kurang stabil dan rawan jatuh, belum lagi faktor hembusan angin. Untungnya kamera cuma nyangkut dan tidak nyemplung di kali kemudian hanyut, lutut saya mendadak bisa lemas kalau sampai nyemplung. Tapi ada untungnya juga kamera jatuh. Saya malah menemukan bambu panjang untuk mengambil kamera dan bisa untuk monopod hingga bisa dapat foto dengan angle dari atas. 30 menit habis untuk evakuasi kamera yang jatuh. Pulangnya saya nyegat ojek.


Jadi, kalau pengen lari, dapat keringat dan dapat hiburan yang menyejukan mata, trabas saja rute ke Jembatan Impress. Waktu yang tepat adalah jam 6.30 pagi atau sore sekalian.


@slamsr
27SEPT2017

Semalam di Homestay Nomor 15 - Desa Wisata Lerep

$
0
0

Indrokilo - Desa Wisata Lerep mendadak diguyur hujan lumayan deras, tepat setelah waktu sholat magrib. Saya dan para tamu bergegas turun dari khayangannya kota Ungaran tersebut menuju homestay masing-masing. Perjalanan turun bukanlah perkara yang mudah, terlebih jika mengendarai motor matic di jalan turunan, hujan, licin dan gelap karena kurangnya penenerangan. Terlebih bagi yang pertama kali kemari. Harus hati-hati.

Dalam rintik hujan, saya ditemani oleh Ibu Sekdes Lerep yang masih muda dan murah senyum. Dia memandu saya dari jok belakang menuju Homestay (rumah penduduk) nomor 15 milik Mas Moko. Rintik hujan semakin deras, karena sudah dekat, kami nekat menerabas hujan tanpa dibungkus plastik atau jas hujan. Basah basah sekalian deh."Kepalang tanggung, bablas saja nggih, mbak Sri?" Tegas saya kepada Sekdes Lerep.


Sapa Ramah Pemilik Homestay Nomor 15

10 menit yang menegangkan full cengkraman rem pun berakhir di depan teras Homestay. Setelah melepas jaket dan sepatu yang basah, Saya pun dipersilakan masuk ke dalam rumah oleh empunya rumah, Mas Moko. Selain senyum ramah, saya juga disuguhkan kopi hangat dan sepiring gorengan. Cocok nih pas hujan-hujan gini.

"Pak, ini kopi khas lerep juga?" Tanya saya ketika disuguhkan 2 gelas kopi panas.

"Ndak mas, itu kopi sachetan... hihii" Tersenyum sampai giginya yang ompong kelihatan semua.

"Owh.. Saya kira kopi produk lokal Desa Wisata Lerep sini pak" Setelah saya cium aromanya, ternyata kopi sachet yang ada gambar kapal berapi.

Pertanyaan saya bukan tanpa alasan, karena tadi sebelum hujan di Indrokilo, saya disuguhi dan dikenalkan dengan bemacam produk, jajanan, makanan dan oleh-oleh khas dari Desa Wisata Lerep. Seperti Kopi pletok, gula aren, wedang jahe, bermacam keripik, bubur suweg dan lodeg. Oh iya, keripik talasnya gurih dan renyah, tidak gatal di lidah. Saya beli 2 bungkus untuk cemilan.



"Nah, kalau tahu petis, mendoan, bakwan dan roti bakarnya saya yakin ini tidak goreng sendiri"

"Kok bisa tahu, mas?"

"Saya juga sudah sering beli gorengan di alun-alun Ungaran, pak"

Hujan sejak bakda magrib belum juga nampak akan reda hingga pukul 9 malam. Di luar masih gerimis dan dingin, namun suasana di dalam rumah Mas Moko semakin hangat. Kami mengoborol mulai dari asal-usulnya mana, kerja di mana dan merembet ke mana-mana.

"Waktu SMK, saya dulu juga sering dolan ke Gunungpati. Bareng Pak Henry dan Pak Yanto Jahit" Pak Tulus, bapaknya Mas Moko bercerita tentang kenalannya yang beda generasi dengan saya.

"Oh, iya. yang rumahnya dekat pohon asem kembar?" Saya pun membalas sekenanya dengan sedikit improvisasi.

Selain Mas Moko juga ada Pak Tulus yang menemani saya di homestay.  Jurus benang merah persaudaraan ini sangat ampuh dalam membina percakapan. Sudah seperti jejaring pertemanan di social media, Saya temannya A, dan ternyata A ini temannya Z. Saya mendapatkan informasi dan sudut pandang baru tentang Wisata Desa Lerep lebih banyak di homestay, seperti kenapa Puncak ngipik pernah ditutup, sejarahnya Embung Sebligo, seberapa kompaknya warga Lerep dan faktor kenapa gula aren kualitasnya bagus. Oh iya, Selisih umur saya dengan Pak Tulus ini 50 tahunan.

Homestay Mas Moko - Desa Wisata Lerep

Homestay milik Mas Moko ini mempersiapkan dua kamar untuk menginap tamu. Dalam satu kamarnya terdapat dua kasur kapuk tanpa dipan dan dua selimut lengkap dengan bantal dan guling. Mirip di kost-kostan, namun dalam suasana pedesaan yang asri. Cukup nyaman untuk para backpacker dan lighttravel.

Ketinggian desa lerep yang sekitar 600Mdpl, lumayan dingin ketika malam, terlebih jika hujan seperti malam ini. Untuk menangkal dinginnya lantai di ruang tengah dan kamar tamu, lantai pun dilapisi karpet berbulu. FYI; airnya juga dingin, jadi buat kamu yang tidak kuat dingin, saya sarankan minta dimasakin air panas saja. Daripada kenapa-kenapa seperti teman saya yang katanya "meleleh" ketika turun dari Lerep.


Kemarin saya menginap sendirian dalam satu homestay, rasanya lega dan sepi. Namun bila ingin lebih ramai, kumpul satu anggota keluarga atau lebih dari 8 orang dalam 1 homestay, nanti bisa disediakan oleh pokdarwis Desa Wisata Lerep"Ada 25 lebih homestay yang sudah siap" Jelas Sri Lestari, Sekdes Lerep.

Esok harinya, sepulang tracking dari Puncak Ngipik dan Embung Sebligo, sudah ada teh manis panas dan pisang goreng. Tidak hanya itu, ketika berpamitan untuk pulang, saya masih dibawakan 2 sisir buah pisang untuk dibawa pulang. "Sudah, dibawa pulang saja. Ini hasil kebun sendiri" Kata Ibu pemilik homestay. Sungguh homestay dalam keluarga yang sangat ramah.

@slamsr

Darmiyanto, Inspirasi Olahraga Lari dari Salatiga

$
0
0

"Berarti menjadi atlit lari itu belum bisa dijadikan tumpuan hidup dong" Kata Dedy Corbuzier di acara warna papan catur tadi malam. Saya merasa bangga sekaligus sedih, terutama Atlit lari seperti pak Darmiyanto ini.

Kenapa sedih? Karena sebagai atlit lari di usia sepuh, 81 tahun, dimana dia membawa nama bangsa di kancah internasional untuk mengibarkan bendera merah putih, mengharumkan nama Indonesia. Banyak prestasi yang sudah di raih, puluhan piala, ratusan medali, emas, perak, perunggu, itu semua untuk negeri. Namun, belum ada imbal balik yang berarti dari pemerintah kepada atlit.


Hal ini mungkin bisa dijadikan bahan evaluasi, khusunya untuk KEMENPORA, bagaimanakah cara menghargai nasib para atlit di masa tuanya nanti, ketika mereka sudah tidak juara, tidak lagi berjaya, dan tidak lagi dipakai. "Äpakah mau dikasih becak juga?" Kata Dhave Dhanang.


"Jika negeri ini menginginkan aku berlari, maka aku akan terus berlari" Saya terenyuh dengan ucapan pak Darmiyanto.

Olahraga lari adalah kesenangannya dan hobinya. 161 medali dan 19 piala dia haturkan untuk negeri ini, sungguh bukanlah prestasi yang sedikit. Dia tidak menuntut apapun dari pemerintah, hanya berharapap nasib para atlit-atlit yang sudah berjasa mengharumkan nama negeri ini diperhatikan, supaya masa depannya bisa lebih layak.

Yang saya kagumi dan patut dicontoh dari Pak Dar adalah, walaupun sudah tua, namun beliau tidak mau menggantungkan atau menyusahkan anak-anaknya. Menurut dia, istri dan anak adalah tanggung jawabnya. Sebisanya, dia malah ingin selalu memberi kepada anak dan cucunya.


Pesan Pak Darmiyanto kepada generasi muda adalah supaya meniru S3-nya. S3 yang dimaksud adalah pertama Senang. Jika sudah senang maka apapun akan dilakukan. S yang kedua adalah Semangat, dan S ketiga adalah "Sregep" atau rajin dan konsisten dalam melakukan olahraga lari ataupun pekerjaan.

Jika ingin lebih tahu lebih banyak tentang pak Darmiyanto, datang saja ke Perpustakaan Kota Salatiga, ada biografi tentang beliau.

Foto Selfie Lari dan Tripod Batang Singkong

$
0
0

"Tripod seberapa ini ya? Niat banget, lari pagi bawa tripod" 
"Gak, Mas. Saya cuma pakai tripod batang singkong"
"Berapa kali take?"
"Kalau lihat di galeri cuma 2 kali take, mas bro"

Sebuah pertanyaan yang bernada tidak percaya di atas ditujukan kepada foto yang saya upload di sebuah group fotografi di facebook (atau hanya perasaan saya saja yang kepedean?) Penyebabnya karena saya mengupload foto seperti di bawah ini. Yaitu sebuah foto kegiatan berlari menyusuri jalan berliku di pagi hari yang berkabut:

Monopod Batang Singkong
Foto tersebut saya ambil di Jalan Jatibarang - Gunungpati. Bagus gak? iyain aja lah ya! soalnya foto ini sudah direpost sama akun kota dan IG @instarunners. Dengan angle seperti itu pastilah memakai penyangga atau tripod, namun bukan pakai tripod seperti yang mereka duga dan jadi perdebatan. Karena gak mungkin lari-lari sambil nyangking tripod. Selo banget! Kebetulan saya menemukan batang singkong, kemudian saya tancapkan di tanah pinggir jalan - shutter disetting mode timer dan CEKREK!! CEKREK!! Untuk cara pengambilannya nanti saya jelaskan.

Ketika lari-lari saya memang membawa hanphone. Selain untuk komunikasi, kadang juga digunakan  mengukur jarak, waktu, pace dengan aplikasi endomondo atau nike+. Fungsi tambahan lain adalah untuk mengambil foto selama lelarian, karena kadang nemu moment yang sayang kalau dilewatkan. Nah, anggap saja hasil foto lari sebagai oleh-oleh piknik selama menggerus aspal dan tak jarang juga ceblok lumpur. Fungsi foto juga saya maksudkan sebagai alibi, supaya tidak dicurigai macam-macam oleh istri.


Monopod Bambu Kacang
Foto di atas diambil di Sruwen ketika jalan-jalan bareng bocah. Fotonya belum direpost akun kota sih, tapi juga tidak membawa tripod besi yang panjang. Repot kan? kalau sudah bawa anak masih nyangking tripod besi yang panjang. Maka dari itu saya pakai bambu tanaman kacang di ladang seberang jalan sebagai tripod. Minjem sebentar.

Gecko Pod / Tripod cicak / tripod flexibel Tokek

Nah, untuk tripod yang saya maksud tadi adalah tripod flexibel model kaki cicak atau Geckopod seperti di di bawah ini. Jadi tidak perlu bawa tripod kaki tiga yang dari besi atau almunium yang kaku ngecenceng itu. Cukup cari batang pohon, tongkat atau apapun yang ditemukan di jalan sebagai penyangga, lalu dikaitkan. Mau dikaitkan ke batang pohon singkong kek, pohon cabe kek, pagar tetangga kek, dikerek di tiang bendera juga bisa. Terserah.


Flexibel tripod ini memiliki 5 kaki yang bisa dibentuk, dibengkokkan dan diputar seenak udelnya. Punya saya memiliki panjang kaki 8.5cm di setiap kakinya, sudah cukup untuk mencengkeram batang pohon dengan ukuran 2 jari.

Bentukya tipis dan ringan namun kuat untuk menopang kamera DSLR. Terdapat universal screw ukuran standard 1/4" untuk semua kamera, termasuk GoPro dan DSLR. Jika untuk hape harus ada tambahan clamp untuk menjepit handphone. Hati hati, pastikan clamp smartphone kecang jepitannya jika tidak mau lepas dan jatuh.

Untuk memilih gekkopod yang bagus, saya sarankan cari yang lebih besar, bahannya fleksibel tapi kokoh, jadi lebih tahan terhadap goncangan dan tidak goyang atau bergetar ketika diterpa angin.

Kamera Smartphone

"Wah hapenya apa, mas?"Kalau soal kamera hape yang dipakai tidak ada batasan, mau hape merk samsung, xiaomi, sony, action cam, atau apapun yang kamu punya, asalakan ukurannya tidak lebih dari 5inchi, karena selain tidak nyaman (godal gandul) ketika dibawa lari, juga tidak muat di clamp smartphone. Yang tidak kalah penting di kamera smartphone harus ada mode timer atau audio timer, lebih bagus lagi jika ada remote shutter jarak jauh. Bakal lebih enak lagi kalau ada partner lari yang bisa diminta motoin sih. NTAP!

Sunrise Gunung Kendil dan Para Pencintanya

$
0
0
sunrise-puncak-gunung-kendil

"Masnya dari mana?"

"Saya dari Jakarta"

"Wah jauh jauh dari Jakarta cuma buat ke Gunung Kendil?"

"Iya bro, mumpung libur panjang"

Matahari sudah tenggelam ketika kami sampai di Puncak Gunung Kendil - Banyubiru - Kabupaten Semarang. Sisa-sisa hujan tadi sore yang tertinggal di rumput, alang-alang dan tanah sukses membuat celana, jaket dan sepatu kami basah. Maka sebelum benar benar gelap dan sebelum hujan susulan datang kembali, kami lekas mencari tempat untuk mendirikan tenda, tepat di bawah puncak Gunung Kendil.

Baca cerita sebelumnya: Mengejar Senja di Gunung Kendil

"Sini mas"Suara laki-laki.

Dalam gelap ada suara memanggil dari balik semak yang lebat, kemudian muncul sorot terang dari lampu hape yang mendekat dari pepohonan pinus. Eladalah… Kami kira hanya kamilah yang pindah tempat tidur di Kendil malam ini. Ternyata sudah ada sepasang pendaki yang mengkapling tenda mendahului kami.

Obrolan pada Pencinta gunung
Sebelumnya saya mengira sudah lama tidak ada mendaki Gunung Kendil. Kenapa? Selain musim hujan, juga karena rumput dan alang-alang dari jalur Dusun Gesing menuju puncak Kendil masih tumbuh tinggi melebihi lutut, rapi, tidak ada koyakan, dan tidak ada jejak kaki yang membekas di tanah. Oh... pantas saja tidak ada jejak, pendaki dari Jakarta tadi lewat jalur yang berbeda, dari Dusun Gojati. Saya sudah berkenalan, tapi lupa namanya. Seperti tulisan di bak truk "eling rasane, lali rupane, lali jenenge."betul gak sih?

"Tau Gunung Kendil ini dari mana mas?" Tanya saya sembari mendirikan tenda.

"Searching searching di google" Pakai logat Jakarte.

"Oh... dari google" dalam batin saya "kalau dari google, salah satu tersangka penyumbang artikel dan foto lagi ngecamp di sini nih"lirik Dhave.

Sebegitu darurat piknik kah orang kota sampai jauh-jauh dari Jakarta ke Gunung Kendil untuk ngecamp? Tidak heran sih, banyak gunung-gunung dan dataran tinggi yang menarik untuk dijelajahi di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Semarang ini. Masih ada Gunung Merbabu, Andong, Telomoyo, Ungaran, Merapi, Sindoro, Sumbing yang melambai lambai dari kejauhan.

“Merbabu sudah, Andong sudah, itu bukit kecil di bawah namanya apa?” Orang Jakarta tadi penasaran dengan gunung pendek di seberang timur.

“Itu Kendalisodo, Mas” Dhave menjelaskan.

“Lumayan tuh, libur besok kita ke sana, ya beb?” Kalimat itu ditujukan kepada pasangannya yang ada di dalam tenda

“Telomoyo dan Kendil ini adalah retakan dari Merbabu… Gunung Gajah itu juga”

Dan bla…bla…bla… Dhave, juru kunci gunung dari Getasan ini cerita soal pergunungan yang ada di sekitar. Soal pergunungan tidak perlu searching di google kalau ada Dhave. Dia sudah khatam kalau soal pergunungan mulai dari ujung timur sampai ujung barat. Percakapan soal gunung ini menghangatkan suasana yang dingin dan berkabut.



Tak terasa malam makin larut. Ular di perut tidak lagi mendesis setelah menyantap masakan Maya. Acara ngeteh dan masak memasak di trangia pun sudah menghabiskan setengah botol spiritus. Saatnya beristirahat dan menghangatkan tubuh di dalam tenda untuk menyongsong mentari esok pagi.

Saya dan Dhave tidur berdua di dalam tenda, sedangkan Maya (kekasihnya Dhave) dan Arwien tidur bergelantungan di hammock di samping tenda. Eh tunggu, sepertinya ada yang salah dengan formasi lokasi tidur deh. Semoga malam itu tidak ada yang cemburu dan cemberut karena pacarnya saya rebut.

puncak-gunung-kendil

Esok harinya, mentari bersinar begitu hangat dan langit cerah. Gunung Merbabu dan Telomoyo berjajar di selatan. Gunung Gajah, Gunung Kelir, Sindoro Sumbing ada di barat, Gunung Ungaran nampak di tenggara dan Rawa pening berada di sisi timur. Saya seperti di tengah tengah dan diklilingi oleh pegunungan jika berada di puncak Gunung Kendil ini. Kelak saya akan kangen dengan suasana seperti ini.



Gunung pendek ataupun tinggi, ramai atau sepi, memiliki keunikan dan pencintanya masing-masing. Sejauh dan sesusah apapun, kalau sudah cinta kita bisa apa?

Jadi, sudah siapkah mampir ke Semarang untuk ngecamp di Gunung Kendil, melihat langit malam di Merbabu, ngeteh di Ungaran, menyongsong fajar di Andong dan lainnya? persiapkan mulai dari sekarang. Kalau masih bingung cari di mana  bisa mendapatkan tiket pesawat promo, kamu bisa langsung cari-cari saja di blibli.com travel. Di sana tersedia bermacam tiket pesawat promo dari semua maskapai resmi.

Kolam Renang Standar Nasional Di Tlatar Boyolali

$
0
0

Pernah kepikiran gak, instagram dan sosmed itu sungguh luar biasa ya?

Tempat yang biasa saja kalau dilihat mata telanjang, tetapi menjadi menarik kalau sudah masuk instagram. Tempat yang awalnya cuma galian tanah, bledug, berdebu dan gersang, setelah masuk instagram dan viral di sosmed, simsalabim"mak cling" berubah jadi tempat wisata yang ramai.

Begitu juga saya. Ceritanya kepincut dengan foto kolam renang di instagram berjudul "Kolam Standar Nasional Tlatar Boyolali." Tengok foto di atas! Luas dan bening kan?

Dengan iming-iming kolam standar nasioanal, dalam benak saya membayangkan bakal disuguhkan  kolam dengan panjang 50 meter, lebar 25 meter, kedalaman 2 meter dan 8 balok start lintasan. Eh...Tunggu, masih belum cukup! karena lokasinya di Tlatar - Boyolali yang terkenal akan sumber mata airnya, maka saya menambahkan air kolam yang jernih tanpa kaporit, rasa airnya seperti air mineral kemasan.


LOKASINYA DI MANA?
Lokasinya terletak di kawasan Objek Wisata Umbul Tlatar, tepatnya di Jl. Tentara Pelajar, Kebonbimo, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Get direction aja paka Google Map, Jaman Now gini! 

Untuk menuju ke lokasi cuma butuh waktu sekitar 8 menit dari jalan raya Semarang - Surakarta, atau 40 menit dari pintu Tol Salatiga, atau sekitar 1 1/2 jam kalau dari Semarang. Tiket masuknya juga murah, di hari biasa cuma Rp7.000 belum termasuk parkir.

Standar Nasional dan tanpa kaporit?  HAH.... NGIMPI!

Karena jatuh itu menyakitkan, maka saya tidak berekspektasi terlalu tinggi tentang kolam renang ini, kecuali dengan panjang kolamnya yang 50 meter dan airnya yang bening. Namun, Taraaaaa.... ternyata saya tidak mimpi (cubit pantat knalpot motor). Kolamnya benar berstandar nasional, sesuai dengan ukuran dan satuan standar, 50x25x2 meter. Air kolamnya juga segar tanpa kaporit (incip air kolam).


SUASANA KOLAM RENANG TLATAR

Sabtu, pukul 07:30 waktu setempat, mungkin saya yang kesiangan, sudah ada muda mudi dan manula yang berenang wara-wiri di pinggir kolam. Keramik pinggir kolam sudah terasa menyengat. Ah, itu mah biasa untuk ukuran kolam renang outdoor. Di bagian timur dan barat terdapat semacam tribun mini terbuat dari keramik yang berudak dan atap berbahan polycarbonate. Kamar ganti dan mandi syariah pria dan wanita terdapat di sebelah utara.

Renang di sini rasanya segar, mata pun tidak merah walaupun tanpa mengenakan kacamata. Namun demi keamanan, saya sarankan tetap pakai kacamata, mata juga lebih jelas melihat di dalam kolam. Siapa tahu ketemu putri duyung. Sebagai perenang amatir, berenang bolak balik 10 kali pun rasanya masih enteng, walaupun ngos-ngosan kalau tanpa jeda istirahat.

Setelah saya amati, datang tiap hari sabtu pagi, pada kunjungan ke-4 saya menyimpulkan bahwa kolam renang di Tlatar ini hanya ramai di pinggir saja.  95% pengunjung hanya keceh di pinggir kolam di kedalaman 1.4 meter atau kedinginan berjemur di tepi kolam. Sedangkan kedalaman 1.9 meter suasananya lengang, sunyi, mungkin terlihat angker bagi yang tidak bisa berenang. Ibaratnya jika ada 100 orang yang datang, hanya ada 3-5 saja yang serius berenang. Bagi yang serius berenang, bisa leluasa di tengah kolam yang berbentuk "V" ini.

Lalu, masih ada lagi yang perlu diperhatikan di kolam renang Tlatar ini? lanjut baca ya.



POHON KRESEN ATAU TALOK

Masih ada, sekeliling kolam tumbuh subur pohon kersen atau talok (Muntingia calabura L.)  lumayan meneduhkan suasana di bagian timur dan selatan. Jika suka sama buah kersen, ambil dan makan sepuasnya, gratis. Namun bagai pedang bermata dua, di sisi sebaliknya pohon kersen ini malah membuat kotor sekeliling kolam dengan buah dan daunnya yang jatuh di lantai, apalagi kalau sampai terinjak. Nanti saya jelaskan.

LOCKER

Saya tidak melihat ada locker atau tempat penitipan barang, jadi letakan dan simpan di tempat yang menurut kamu aman. Misalnya titip di warung ibu penjual burger dan jajajan supaya lebih aman, sebagai gantinya, saya melarisi minuman dan burgernya. Kalau rikuh riwa-riwi dan lumayan jauh, bisa menaruh barang bawaan di dekat ruang ganti. Jangan lupa diawasi.

TEMPAT BILAS KAKI

Mungkin bisa jadi bahan pertimbangan bagi pengelola, untuk menambahkan tempat bilas kaki di pinggir kolam supaya air kolam tetap bersih. Pengalaman pribadi, kadang saya keluar dari kolam pergi ke warung sekadar beli minuman lalu kembali ke kolam. Kaki ini kotor terkena tanah dan debu dari lantai. Kadang juga menginjak buah talok yang benyek berserakan di pinggir kolam. Rasanya risih dan jorok ketika masuk ke kolam dalam kondisi kaki kotor. Takut mengotori kolam. Aku kotor! Hayati kotor, bang!


KOLAM RENANG ANAK-ANAK

Masih dalam satu kawasan Kolam Standar Nasional, juga terdapat kolam yang lebih kecil dan lebih cetek untuk anak-anak bermain dan keceh. Kolam dengan ukuran 10 x 10 meter ini terdapat  2 buah perosotan kecil yang sepertinya panas kalau tidak diguyur air terlebih dahulu. Bagi anak yang takut dingin, seperti Fatih, air kolam ini bisa membuat dia berubah jadi ular anaconda yang membelit tangan bapaknya, tak mau lepas nyemplung di kolam.


STANDAR KOLAM RENANG KITA BEDA?

Soal rasa, standar tiap orang pasti berbeda. Semoga pengelola lebih memperhatikan fasilitas dan pelayanan lain seperti loker atau penitipan barang. Kolam juga butuh penjaga lho. Silakan disemprit dan kasih tindakan jika ada yang melanggar aturan. Kalau tiba-tiba ada yang keram dan tenggelam di kolam bagaimana? Oh iya, kan ada asuransi! apa gunanya asuransi! #eh.

Fasilitas kamar mandi dan kamar ganti pun harus diperhatikan dan dirawat, jauhkan dari tangan tangan jahil tak bertanggung jawab. Kemudian perlu dipajang besar dan jelas di pintu kolam renang tentang peraturan dan tata tertib di kolam renang.


Mungkin bisa diberikan peraturan yang tegas, dengan huruf ARIAL bold size 78 tidak boleh pakai pakaian berbahan jins, celana panjang dan harus telanjang dada bagi laki-laki. Karena kadang ada yang pakai celana panjang, berbahan jins dan ada yang memakai baju katun. Tidak jarang jumlahnya masiv, air yang awalnya bening jernih, seketika menjadi keruh.

Overall saya suka berenang di sini. Kolam Renang Tlatar menjadi tempat favorit untuk berenang ketika di Boyolali. Kolamnya besar dengan standar nasional, airnya juga segar dan bersih, tidak membuat mata perih. Air kolamnya saya kasih bintang 5 deh. Semoga ada perbaikan dari sisi kebersihan dan perawatannya, terutama dari aturan berenang yang jelas dan tempat untuk membilas kaki supaya air kolam tetap bersih


@slamsr
NOV 2017

5 Peraturan Dan Etika di Kolam Renang

$
0
0

Pernah merasa risih atau terganggu ketika berenang di kolam renang umum? misalnya adu kepala dengan orang yang berenang melenceng dari jalur lintasan, mondar mandir tak ada aturan, lalu ujung-ujungnya kena tendang, towel, sleding, tackling dan kena cakar perenang lain?

Jawabnya; Pernah!

Atau pernah gak? ketika berenang ada segerombolan perenang yang keceh, berteriak, berbuat gaduh dan menguasai sebagian kolam renang? jadi rikuh, terganggu dan tidak leluasa ketika berenang. Rasanya pengen nglepasin buaya lapar dan anaconda PMS di tengah kegaduhan meraka. kan KZL

Pernah juga ketemu dengan orang yang berenang memakai celana jins dan baju katun? Kalau jumlahnya cuma 1 orang paling cuma nyinyir, coba bayangin kalau jumlahnya puluhan, rombongan satu kelas. Itu kolam yang awalnya bening berubah jadi kaya kuah kolak. Itu mau renang atau nyambi umbah-umbah cuci pakaian?


5 PERATURAN DI KOLAM RENANG

Jadi begini, saya mau membahas tentang peraturan dan etika di kolam renang yang perlu diketahui dan ditegakkan supaya semua orang, pihak, merasa aman dan nyaman ketika berenang di kolam renang umum. Peraturan ini kadang tidak tertulis, tetapi perlu diketahui dan dipahami bagi para perenang:

1. Memakai Pakaian renang yang tepat

Pakailah pakaian yang sesuai dengan tempat, yaitu bagi laki laki pakailah celana renang. Jangan pakai jins atau celana training baik itu pendek atau panjang. Apalagi memakai jelana jins kotor habis dari bengkel atau sawah. Jangan, gaes! Tidak boleh juga pakai baju dalam atau kaos, apalagi kaos kampanye partai. Jika tidak memiliki pakaian renang full body, lebih baik telanjang dada bagi laki-laki.

Untuk wanita, pakailah pakaian yang sesuai untuk kolam renang. Baju renang jawabannya. Jika tidak punya, jangan lantas memakai kaos warna putih juga, karena akan nyemplak. Jeroan kaos akan terlihat jelas. Jangan juga memakai baju tidur, apalagi memakai jaket atau baju berbahan woll. True story, saya pernah liat ada yang pakai baju woll. Dengerin ya, girls, makbyu, Kalau sudah nyemplung di air, woll dan jaket tidak akan menyelamatkanmu dari dinginnya air, girls. Kecuali kamu renang dan bergerak betulan.

2. Tidak minum, makan dan memberi makan di pinggir kolam

Kalau di pinggir saja tidak boleh, apalagi makan di dalam kolam! Saya pernah melihat ada buk ibuk yang menyuapi anaknya di pinggir kolam. Nah itu kalau anaknya keram perut, lalu isi perutnya tumpah di dalam kolam, lak bisa rusak kolam sebelanga! Kolam harus dikuras dan disterilkan.

Pernah juga melihat ada sekumpulan abege wanita yang celap-celup di pinggir kolam, lebih banyak berjemurnya daripada berenangnya. Eladalah malah makan mie instan dalam cup berjamaah di pinggir kolam. Itu kalau kuahnya tumpah, air kolam rasanya jadi kare ayam semua. Gak karu-karuan.

Makanlah 1-2 jam sebelum berenang, selain untuk mengisi tenaga, juga mengurangi potesi keram perut. Kalau bawa minum air putih kayanya gak papa.

3. Tidak meludah, kencing, ingus, nyampah di dalam kolam

Orang lain mungkin tidak bakal tahu, tapi sebagai manusia yang berbudaya dan diajakarkan sopan santun sejak lahir, alangkah baiknya tidak mengotori kolam dengan ludah, ingus dan air kencing. Buanglah kotoran di tempatnya dan sudah disediakan. Buanglah secara sopan. Ibaratnya ketika kamu meludah, jangan sampai bibir dan lidah anda merasa dan mengetahui anda meludah. NTAP! PYARRR!

Jagalah kebersihan kolam dan lingkungan kolam renang, buanglah sampah, yang berbau dan yang kotor di tempat yang sudah disediakan pengelola kolam.

4. Patuhi peraturan yang ada di kolam renang.

Menjaga etika berarti bersikap sopan serta patuh pada tata tertib peraturan dan nilai-nilai moral yang berlaku. Menjaga etika di kolam renang harus dilakukan karena kolam renang merupakan salah satu tempat umum. Biasanya peraturan ditempel jelas di loket masuk, atau pintu ke kolam renang. Biasanya mencakup semua yang saya tulis di atas. Jangan mengabaikannya seperti membaca lisence agreement waktu mengistall software. Bilang Yes, Setuju tapi tidak tahu peraturannya.

5. Tidak perlu membawa SIM, STNK, KTP di Kolam

Yaelah, ngapain juga bawa bawa surat di dalam kolam, fotocopyan pun tak perlu dibawa juga kalik! nanti mlempem semua. Simpan saja di tas yang aman, apalagi yang masih keterangan sementara ukuran A4, daripada ribet ngurus lagi di kecamatan. Anyway, Peraturan ke-5 ini cuma pelengkap saja, gaes. Setidaknya 4 peraturan di atas sudah diamalkan ketika di kolam renang, insyaalah selamat di  dunia dan belum tentu di akhirat.


Lensa Xiomi Yi lecet, Pilih diperbaiki atau diganti lensa?

$
0
0

"Bletak"Kamera Xiaomi Yi lepas dari genggaman, jatuh, dan berguling-guling di jalan cor. Cilaka dua belas! Hati ini rasanya mak prinding. Perih tapi tak berdarah.

Seperti kabar duka yang kepagian. Niat hati ingin lari-lari tipis di pagi hari sambil membawa kamera anak TK. Namun, sialnya pagi itu tidak membawa waterproof untuk melindungi kamera. Alasannya terlalu ribet kalau pakai waterproof segala, berat, ngganjel, hasil suaranya kurang jelas dan lensa jadi sedikit buram ketika memotret. Maka pagi itu saya hanya memakai silicon case untuk melindungi body. Tetapi, ada yang saya lupakan, yaitu penutup lensa. Alamaaak. cilaka yang ke sebelas!


Entah ada setan dari mana yang menyenggol hingga jatuh dari genggaman. Cepat-cepat saya pungut dan memerika kondisi kamera.  Set dah! mata langsung panas ketika melihat lensa baret dan rada bopeng di sekitar lensa. Langsung dibersihkan, dilap pakai kaos, dan ditest untuk motret. Hasilnya  cacat! Seperti ada bayang bayang tak jelas, noda, dan tidak sejernih seperti biasanya. Rasanya perih, tapi tak berdarah, Jenderal! Jadi ada alasan buat beli kamera baru nih.



Perhatikan di lingkaran orange. Hasil fotonya bikin hati perih. Jadi gak bisa fokus dan tajam. Mungkin alibi lecet karena jatuh belum cukup untuk beli baru, maka kemarin lupa menaruh xiaomi yi di dashboard motor dengan posisi lensa di bawah. Tergoncang dan tergesek-gesek lebih dari 8 kilometer perjalanan. Alhasil lensa pun makin parah lecetnya. Yassalaaam! kudu beli baru nih!

Cara Memperbaiki Lensa Xiaomi Yi yang Lecet  atau Baret

Do It Yoursef. Karena beli versi terbaru lumayan mahal, 2 jutaan, maka saya jadi punya ide memperbaiki sendiri. Setelah Googling tutorial untuk memperbaiki lensa yang lecet, dan cari videonya di youtube. Semua menyarankan untuk mengelap memakai pasta gigi dan ada yang menyarankan mengamplas pakai amplas paling halus.

Saya praktekan tips dari youtube tersebut. Sudah dilap pakai lap kacamata dan dioleskan pasta gigi selama 1 jam lamanya. Saking lamanya nggosok, ini kuku tangan jadi ikutan putih. Hasilnya lumayan mengurangi lecet, tetapi lensa yang awalnya tidak lecet pun ikut ikutan lecet halus.

Bagaimana, hasilnya? 
Saya angkat tangan, nyerah deh. Iya, lecet lensanya berkurang, tetapi lecet tetap ada dan tidak jernih. Tips dari youtube saya nyatakan gagal. Mungkin karena lecetnya sudah keterlaluan, atau gosoknya kurang lama? mungkin 3 jam? saya gak kuat kalau selama itu. Saya nyerah aja deh.


Akhirnya beli Replacement Lens Xaiomi Yi di Bukalapak, saya cari lapak yang banyak feedback positif, review barangnya bagus, respon seller bagus dan tentunya harganya paling enteng di dompet. Akhirnya cocok dengan barang di lapak ini. Responnya cepat, secepat mencet tombol shoter kamera.

Paket pun datang. Karena repot kalau harus buka sekrup untuk pasang dock lensa, saya copot saja docknya dan hanya mengganti dengan lensanya saja. Setelah dicermati, lensa dari dalam berwarna kemerahan, sedangkan lensa original warnanya bening. Tapi tak apalah.


Setelah beberapa penyesuaian dan mengatur fokus, akhirnya hasil foto kameranya bening lagi. Oh iya, artikel ini bukan sponsor post dari bukalapak atau yang punya lapaknya. Ini murni curhat saja. Semoga bermanfaat, jika ada yang mengalami kemalangan yang sama. Buat kamu yang lensanya baret dan tidak bisa tertolong, mending beli lens replacement aja. Berkut hasil foto setelah diganti dengan lens replacement xiaomi yi, tanda edit dan filter, hanya crop saja.






Nguping Obrolan Orang IT dan User Komputer

$
0
0

Kadang-kadang, urusan sama user komputer di kantor yang karakternya beragam itu bikin lelah, kezel, dan kadang ada lucunya. Nah, daripada menguap begitu saja, mending aku tulis saja di sini ya. Supaya isi blog gak cuma traveling, review, Sponsored post dan Placement artikel melulu. Oke, ini sedikit oborolan orang IT dan user komputernya.

Chating Sama Zombie

Cuwut... (notif chat skype masuk)
A: mas, blablablabla... (chating 1 paragraf)
B: Iki aku chating sama  zombie!👹👻
A: Kok zombie tho?
B: Lha itu, statusnya offline, tapi kok bisa ngechat. Lagi di teror tukang kredit kah?
A: Hmmm... aja nang mejaku maneh!
B: Okay, alhamdulilah
A: Eh ojoooo!


Pesan Tak Terbalas

Gak sengaja lewat dan mampir di meja si A
A: Kok baru dateng mas?
B: Lho, emangnya kenapa tho?
A: Aku skype, tapi gak dibales-bales, mas?
B: Skypenya online, gak?
A: Egak
B: Nah, ngapain orang mati kamu ajak omong?
A: Nganuuuu...
B: Betewe, ini gak nawarin teh?
A: MLZ!
#obrolanpagi

Udah Dicolokin Belum?

Obrolan di telpon.
A: Mas, komputerku mati.
B: Monitor atau Komputer?
A: Komputernya nyala, tapi monitornya mati, gelap gitu! Tak pencet pencet gak murup!
B: Sudah dicolokin belum, kabelnya?
A: Eh, ehehehe... kabelnya gak nyolok
B: Yassaalaam... (gunting kuku pake tang)

Monitor atau Komputer?

A: Mas, Komputerku mati!
B: Waduh, oke otewe (tumben langsung otewe)
A few moments later tiba di TKP
A: komputerku mati kenapa ya, mas? kira kira kenapa? (nyerocos)
B: sik sik sik, hop! aku dudu dukun. tak pendeliki disik!
B: (mencet tombol power monitor) mba, ini layar monitor, yang namanya komputer itu di bawah itu yang kotak hitam.
A: halaaah... ngunu tok?

CPU atau Komputer?

Percakapan di telpon
A: Mas CPU ku mati! buruan sini dong, urgent nih! (panik)
B: Monitor, CPU atau Komputer?
A: CPU, mas. Yang di bawah itu lho, yang box hitam gede. Sini tho, cepet! (mewek)
B: Jadi begini, ya mbak. CPU itu gedenya gak lebih besar dan lebih tebel dari mouse, tempatnya ada di dalam box itu. Kalau yang namanya komputer, itu yang box hitam gede itu.
A: iiiih! Iya  iya, mas. Komputer! kesini ya, cepet! (ngambeg)
B: Ada jajanan gak?
A: Ada. ada, tapi awas aja, jajanannya gak aku keluarin (mbatin)
B: Ini sudah sampai TKP, jajanannya gak keluar keluar (mbatin juga)

CPU atau Komputer? (lagi)

Beberapa hari kemudian.
A: Mas, CPU-ku error!
B: CPU atau Komputer?
A: Iya iya, komputer. Cepet sini!
B: ah ngapusinan owk (mbatin soal jajanan)


Pernah ada obrolan lucu dan menggelikan sama teman sekantor yang pakai komputer? tulis di komentar yak.



Pengalaman memakai Xiaomi Remote Control Wireless Shutter

$
0
0
xiaomi-yi-remote-control

Sudah fasih memakai Action Cam Xiaomi Yi?
Pasti sudah khatam juga dong bagaimana cara selfie memakai timer? Oke. Kalau sudah khatam kita lanjutin bacanya. Lalu, punya pengalaman nyebelin gak, ketika motret tapi hasilnya gak sesuai dengan apa yang diinginkan? misalkan posisi tidak sesuai di komposisi, obyek blur, pose dan ekspresinya tidak pas, jelek. Nah kalau sudah begitu biasanya foto ulang bukan?

Kalau tidak bagusnya cuma sekali mah enteng, berarti fotonya cuma dua kali. Beda cerita kalau lagi ketiban apes. Misalkan lima kali motret, dan kelima-limanya tidak ada yang pas. Rasanya pengen banting kamera.


Untuk dapat moment di foto lari, ada baiknya pakai timelapse mode atau burst mode. Tetapi pinter-pinternya kita untuk sinkronisasi dan menyesuaikan irama dengan shutter kamera. Namun ada harga yang harus dibayar ketika memakai mode burst dan timelapse, kualitas dan ketajaman foto harus dikorbankan. Kadang ada bagian foto yang blur dan kurang tajam. Jadi, foto dengan timer sekali jepret akan tetap jadi andalan untuk dapat foto yang lebih tajam ketimbang kedua mode tadi.


Seperti foto lari pagi atas. Coba bayangkan, dengan jarak seperti itu, kalau foto bolak-balik 5 kali, kira-kira sudah dapat 200 meter. Energi buat lari bocor dengan percuma gara-gara gagal foto doang. Untungnya ada handphone yang berfungsi sebagai remote. Jadi di foto tersebut cukup 2 kali take.

Xiaomi Remote Control Wireless Shutter

Oke sudah cukup intronya. Jadi kali ini saya mau  bebagi pengalaman memakai Xiaomi Remote Control Wireless Shutter, yaitu remote tombol shutter untuk yicam. Yang kemudian saya sebut saja "XiaoYi_RC" biar ringkes. Saya beli pas ada diskonan seharga 93ribu. Spek dan foto sudah banyak di google.

Memang sih, sudah ada aplikasi di smartphone untuk  pengaturan kamera yang juga befungsi sebagai remote control, sangat membantu sekali. Tapi, baru-baru ini saya pakai XiaoYi_RC sebagai penggantinya. Sebagai alternatif pengganti aplikasi di android. Bentuknya mungil dan nyaman dalam genggaman.



Dengan XiaoYi_RC ini, saya gak perlu ngeluarin hape untuk connect ke yicam dan tidak perlu ribet bolak balik pencet tombol shutter yicam untuk shoot photo dan video. Selain untuk yicam, remote mungil ini juga bisa digunakan untuk remote kamera smartphone lho. Namun, tidak bisa memindah fungsi dari foto ke video dan sebaliknya, fungsinya hanya menekan tombol shutter saja jika dipakai di smartphone.

Pengaturan XiaoYi_RC ke Action Cam.

Nah, yang sudah punya remotenya. Gampang kok pengaturan untuk seeting koneksi ke yicam dan smartphone. Berikut tipsnya;
1. Nyalakan power Xiaomi Yi
2. Tunggu sampai lampu tombol wifi menyala.
3. Double klik tombol wifi Yi Cam (akan terdengan suara bip sekali), sambil  memencet tombol remote yang ada lampu LED nya.
4. Tunggu sampai lampu LED pada tombol remote berubah  dari merah menjadi biru. Kalau sudah biru, itu berarti sudah terhubung dengan perangkat Xiaomi Yi.
5. Test remote. Gunakan untuk tombol shutter, dan coba untuk ubah mode foto atau video.

Pengaturan XiaoYi_RC ke Smartphone

Remote XiaoYi_RC ini juga bisa untuk shutter smartphone dengan koneksi bluetooth. Berikut Pengaturan Remote Wireless untuk Smartphone:
1. Aktifkan bluetooth smartphone
2. Cari perangkat remote. Nama defaultnya (XoaYi_RC)
3. Pairing, Sambungkan perangkat, untuk verivikasi cuma butuh memencet tombol shutter saja.
4. Remote akan berkedip warna biru 3 kali jika sudah terkoneksi.

Berapa maksimal jarak jangkauan remote ke Smartphone?

Tergantung kondisi lokasi dan kekuatan jangkauan bluetooth dari smartphone. Ketika saya pairing ke Xiomi Mi5, dengan kondisi tanpa penghalang, jarak 30 meter masih bisa berfungsi baik. Lalu ketika saya test dengan penghalang berupa almari kayu, maksimal cuma 24 meter saja.

Berapa maksimal jarak Jangkauan remote jika koneksi ke Xiaomi Yi?

Jujur saya baru 2 kali mencoba untuk jarak dekat. Sialnya, nasib buruk menimpa Yi Cam saya, tiba tiba modiyar... alhmarhum! mati tidak bisa dihidupkan. Eitsss, tunggu. Dugaan sementara penyebab kematian YiCam saya adalah karena rembesan air dari waterproof yang gagal fungsi. Air merembes dari seal berupa busa yang menempel di kaca depan waterproof. Soal embun bisa lah diatasi, kalau rembesan belum nemu gimana cara ngakalinnya.


Conclusion

Remote Control Wereless Xiaomi Yi ini mungil, simple dan nyaman dalam genggaman. Pengaturan pairingnya pun mudah, bisa untuk Action Cam dan Smartphone. Saya lebih banyak memakainya untuk smartphone ketimbang Yi Cam. Jujur nih, pengaturan koneksi memakai smartphone lebih nyaman karena ada live previewnya. Tapi dengan memakai XiaoYi_RC ini tombol shutter ada di genggaman kita, bebas semaunya kapan mau dipencet, dan mengurangi goncangan ketika menekan tombol secara langsung.

Kekurangannya cuma satu sih, tidak ada tombol power untuk mematikan remote, jadi kondisinya selalu ON. Untuk menghemat baterai ya cuma ada 1 cara. Copot baterai.


@Slamsr
2017DES27

Jempol Murahan, Musuh Baru di Sosial Media

$
0
0

#JEMPOLMURAHAN

Ketika penyakit Difteri dikabarkan mewabah dan ada korban meninggal, para orang tua pasti khawatir jika anak dan keluarganya tertular. Kekhawatiran menjadi ketakutan ketika tersebar video tikus di tumpukan cabai disertai propaganda menyebar di group whatsapp. Dan tanpa pikir panjang, beberapa orang  tidak  sanggup menahan jompolnya untuk langsung menyebarkan berita tersebut tanpa diperiksa kebenarannya.

Faktanya; Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan tidak ada hubungannya dengan tikus. Video dan beritanya pun tidak sesuai, tidak diketahui sumbernya dari mana. Fix Hoax.

Terlanjur tersebar. Ada 3 group whatsapp dan 2 orang yang menyebarkan berita tersebut. Sialnya, kakak saya yang tidak pernah share berita hoax, kali ini ikut tersulut api, termakan bujukan untuk ngeshare karena ada bumbu anak-anak meninggal dalam broadcast tersebut.

Contoh berita lain yang paling merugikan adalah video dari seorang ibu yang salah mengira saudara sebagai pasangan gay. Sudah dengar beritanya belum? Sudah ada klarifikasi di detik tentang berita tersebut. Namun, Video terlanjur viral, hujatan dan tuduhan tersebut terlanjur mendarat kepada mereka. Tentunya sangat merugikan.

Masih banyak contoh berita hoax yang meresahkan. Mungkin niatnya aik, ingin menyebarkan informasi yang dirasa berguna, namun isi kontennya tidak divalidasi.

Ciri-cirinya bisa dikenali, biasanya isi postingannya manis, kadang dicantumkan data, kutipan artikel, data penelitian, dan ada juga yang mencantumkan dalil dan ayat-ayat suci. Di akhir berita pasti ada ajakan untuk saling menyebarkan, jangan berhenti di kamu. Gembus tenan!


#JEMPOLMURAHAN

Orang yang gampang sekali menyebarkan berita seperti ini, yang tidak mampu menahan jempolnya untuk sekadar verifikasi, klarifikasi berita terlebih dahulu, jempolnya murahan banget. Temen-temen di Group Whatsapp Blogger Loenpia sepakat menyebutnya #JempolMurahan.

"Aku cuma share owk"Halambenyah! Jawaban ini ngeselin banget. Padahal jika sudah menyebar di social media, internet, dan viral, efekya sungguh luar biasa. Terlebih jika beritanya hasutan, fitnah dan sifatnya negatif pasti akan ada yang dirugikan. Yang lebih ngeselin lagi, jika orang #jempolmurahan ini bebal, tetap menyebarkan berita walaupun sudah berkali-kali dinasehati dan dilawan dengan berita yang benar.

"Diingatkan dong!"

Seperti di sebuah group whatsapp yang saya ikuti. Mau ngekick tapi bukan admin. Mau diblokir tapi keluarga sendiri. Mau dinasehati tapi kok sudah bergelar haji. Ada yang seperti itu kah, ketika mau melawan hoax? Sungkan, takut, tidak mau mencari musuh? Tetapi, jika kita diam saja, malah makin menjadi.

Supaya tidak jadi orang #JempolMurahan di sosial media, supaya tidak merugikan orang lain seperti Ibu yang mengira pasangan gay. Sebaiknya bentengi diri kita ketika di sosial media dan media online dengan 5 langkah berikut;

Cara gampang dari saya di sosial media sih cuma 1, sebarkan berita positif dan bermanfaat saja. Nah, untuk tahu berita tersebut positif dan bermanfaat, tentunya perlu melakukan filter seperti infografis di atas. Courtesy by Daeng Ipul.




@slamsr
20171229

Tips Lancar Liburan Natal dan Tahun Baru 2018

$
0
0

Kolaborasi antara liburan panjang, libur natal, libur sekolah dan libur tahun baru, pasti bikin jalur menuju tempat wisata ramai dan macet! tidak hanya di tempat wisata, di pusat kota pun pasti ramai, macet. Di rumah saja wis!

"Pasti macet! Mending di rumah" kata istri saya. Alhamdulilah, tanggal tua gini juga. Tapi liburan gini, mosok di rumah doang? okelah, besok kita liburan. Sekarang kita pikirkan gimana liburan lancar dan asyik ketika liburan panjang seperti ini.

Silaturahmi Menteri Perhubungan RI, di Lawang Sewu.

Sabtu malam kemarin (30/12), Saya datang ke Lawang Sewu mengikuti Dialog Merangkai Silaturahmi Bersama Menteri Perhubungan RI. Dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 55 pejuang transportasi yang telah berjasa memberikan layanan terbaik dalam angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

(dari kiri) Wakapolda Jateng Brigjen Indrajit, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Direktur Jendral Perhubungan Darat Budi Setiyadi
Selain Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakapolda Jateng Brigjen Indrajit dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi. Pak Ganjar turut senang atas pemberian penghargaan tersebut. Para pejuang transportasi mendapatkan hadiah istimewa di akhir tahun 2017 ini. Sayangnya beliau tidak bisa mengikuti acara sampai usai.

Menhub mengatakan peran transportasi sangat penting, khususnya dalam masa-masa liburan seperti Natal dan Tahun Baru. Pada saat itu transportasi harus berfungsi dan berjalan secara maksimal. Maka peran dari para pejuang transportasi seperti Polisi Lalu Lintas, petugas Dinas Perhubungan, petugas pelabuhan, penjaga pintu perlintasan kereta api, serta petugas kesehatan, tidak dapat dianggap enteng dan diremehkan. Karena salah satunya dari tangan merekalah kelancaran transportasi dapat terlaksana.

Benar juga ya. Merekalah yang tetap bekerja, tidak liburan di saat kita asyik liburan. Mereka tetap bertugas untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.

Pak Budi menyampaikan 3 Program selama Natal dan Tahun Baru supaya lancar dalam perjalanan.  Semoga bisa memberikan kelancaran perjalanan selama mengisi waktu liburan bersama keluarga:
  1. Jalur alternatif darurat akan dibuka. Jalur alternatif ini dari kota Pekalongan, Batang, dan Semarang. Diharapkan dengan adanya jalur alternatif bisa membuat kelancaran jalan.
  2. Truk 3 sumbu dilarang masuk tol. Biasanya truk yang panjang akan membuat jalan macet, yang harusnya jalan tol itu untuk jalan cepat malah akan menjadi jalan lambat pada saat arus Nataru (natal dan tahun baru).
  3. Tepat pilih waktu pulang. Moment yang pas adalah waktu yang biasa masuk dalam zona merah pada tanggal 29,30,31, dan 1. Padahal pada tanggal itu lonjakan orang yang mudik ataupun berlibur sangat tinggi.
Catatan; Untuk poin ke 3 sepertinya susah. Karena waktu liburannya juga bersamaan, kecuali bagi mereka yang mampu menyesuaikan waktu liburannya.

Untuk kelancaran dan kenyamanan sedang dilakukan uji coba kereta menuju bandara di Jakarta sejak 26 Desember 2017 dan akan beroperasi normal 2 Januari 2018 mendatang, akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Kabarnya di Semarang juga akan dibangun kereta menuju bandara Ahmad Yani, sekarang masih dalam proses tinjauan guna pembebasan lahan. Semoga segera terlaksana, supaya bisa mengurangi kemacetan, terwujud pula sarana transportasi yang layak.


Pejuang Transportasi, mereka inilah yang rela tidak liburan, bekerja demi kelancaran dan keselamatan lalu-lintas selama kita asyik liburan.

Pejuang Transportasi adalah orang-orang yang rela tidak liburan untuk tetap melakukan tugasnya agar kita nyaman dalam perjalanan. Walaupun pejuang transportasi sering kali di pandang sebelah mata oleh banyak orang. Termasuk pak ogah di persimpangan jalan.

Untuk itulah sebanyak 55 orang yang berdedikasi dalam Pejuang Transportasi diberikan masing-masing Rp 25.000.000 dalam bentuk asuransi jiwa dan juga bingkisan. Antara lain dari PJP (Juru Penilik Jalan), PJL (penjaga lintasan), OTC (on train cleaning), petugas terminal, petugas DISHUB, Tenaga Kesehatan, Petugas BPBD, Petugas UPPKB/Jembatan Timbang dan dari Kepolisian.

“Pasti apresiasi itu tidak setimpal dengan keringat jerih payah mereka. Tetapi paling tidak apa yang kita tampilkan di sini dapat menujukkan bahwa kita memberikan perhatian kepada mereka. Bahkan ke depan kita harus memberikan suatu yang berarti ke saudara-saudara kita itu,” Tegas pak Menhub.


TIPS MUDIK NATAL DAN TAHUN BARU 2018

1. Periksa kendaraan yang kita pakai, pastikan layak jalan.
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Jika naik kendaraan umum, sewa, pikir-pikir lagi jika kondisi jelek. Jangan pakai! Tapi kadang kita tidak bisa memeriksanya sendiri. Maka dari itu Pihak perhubungan akan melakukan razia kelayakan, khususnya terhadap bus-bus di jalan.

2. Naik Transportasi Sesuai Peruntukannya/Penyalahgunaan Alat Transportasi
Pernah lihat konvoi atau arak-arakan memakai mobil pickup (bak terbuka) atau truck untuk mengangkut orang?  bak belakang mobil itu untuk mengangkut barang bukan untuk mengangkut orang. Jadi selain menyalahi aturan juga mengancam keselamatan.

3. Aware Pada Keselamatan
Patuhi segala peraturan lalu lintas. Sayangi diri anda dan keluarga dengan berkendara secara hati-hati. Jauhi diri dari tindakan ceroboh, hindari juga pengendara lain yang bertidak ceroboh. Salah satunya dengan menggunakan helm dan perlengkapan keselamatan yang standar.

Oke, kiranya sekian dari acara Silaturahmi Menteri Perhubungan RI di Semarang, Dialog dan Pemberian Apresiasi kepada Pejuang Transportasi. Selamat tahun baru 2018 dan Selamat liburan.
Viewing all 185 articles
Browse latest View live